Esposin, BOYOLALI -- AKBP Muhammad Yoga Buanadipta Ilafi resmi menggantikan AKBP Petrus Parningotan Silalahi sebagai Kapolres Boyolali per Rabu (17/7/2024). Seperti halnya AKBP Petrus, AKBP Muhammad Yoga juga sebelumnya penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu dikonfirmasi oleh AKBP Muhammad Yoga saat diwawancarai wartawan seusai lepas sambut jabatan Kapolres di Mapolres Boyolali, Rabu siang. Yoga mengatakan ada beberapa kesamaan antara dirinya dengan Petrus yakni seperti sama-sama menjadi penyidik KPK dan sama-sama menjadi Kapolres pertama dengan tugas di Boyolali.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Saya sama Pak Petrus sama [pernah menjadi penyidik KPK]. Pak Petrus 10 tahun di KPK, sedangkan saya enam tahun di KPK,” ujar dia. Yoga tercatat sebagai lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 2003 sedangkan Petrus merupakan juniornya di angkatan 2004.
Namun, Petrus lebih dulu bertugas di KPK dibandingkan dirinya. Sebelum ditugaskan di KPK, Yoga pernah bertugas di Polda Maluku, Kepulauan Riau, Banjarmasin, dan Sumatra Utara.
“Sebelumnya di Polda Kepri sebagai Kasat Reskrim di Polresta Barelang, Kasat Reskrim di Polres Karimun, Kasat Polair di Polres Karimun, dan ada empat polsek lain selama saya berdinas,” kata pria kelahiran Solo namun besar di Medan tersebut.
Ditanya program terdekat seusai resmi menjabat Kapolres Boyolali, Yoga mengungkapkan ketika Petrus memperkenalkan Siboba atau Polisi Boyolali Baik, ia berencana melanjutkan dengan Berpadu.
Yoga belum menjelaskan detail program Berpadu itu. Namun, ia mengatakan pada prinsipnya program yang ada untuk kebaikan masyarakat Boyolali.
Kemudian, terkait jargon "Ratakan" yang sempat ia ucapkan kepada anak buahnya selama sambutan apel memiliki maksud sebagai penyemangat. Hal tersebut, kata dia, adalah warisan dari Petrus dengan filosofi babat alas.
Sehingga ketika masuk ke daerah yang baru maka diratakan artinya memberikan pelayanan sama rata ke masyarakat tanpa melihat latar belakang yang ada. Ditanya akankah cara kerja di KPK bakal diterapkan di Boyolali, Yoga menyampaikan hal tersebut menyesuaikan dengan jabatan yang ada sekarang.
“Pola kerja, teknis, pelaksanaan, semua pasti akan berbeda. Kami sesuaikan dengan karakteristik tindak pidana kejahatan di sini, sehingga kerja saya di KPK kami jadikan pengalaman positif dalam sisi menjaga integritas dan idealisme,” jelas dia.