by Indah Septiyaning Wardani - Espos.id Solopos - Kamis, 9 November 2023 - 15:38 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Karanganyar hanya enam jam selepas apel kesiapsiagaan kebencanaan digelar pada Kamis (9/11/2023).
Akibat kejadian itu beberapa pohon hingga baliho ambruk. Bahkan di antaranya mengenai bangunan rumah warga.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar bersama sukarelawan berbagai organisasi masih melakukan evakuasi pohon tumbang. Evakuasi dilakukan terutama untuk membuka akses jalan agar dapat dilalui kendaraan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, hujan deras disertai angin kencang melanda sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu hujan dan angin kencang menerjang wilayah Karanganyar kota, Tasikmadu, Jaten, dan Kebakkramat, selama hampir 15 menit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, hujan deras disertai angin kencang melanda sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu hujan dan angin kencang menerjang wilayah Karanganyar kota, Tasikmadu, Jaten, dan Kebakkramat, selama hampir 15 menit.
Akibat kejadian ini pohon-pohon bertumbangan. Selain itu juga baliho partai politik di Papahan ikut ambruk. Data sementara pohon ambruk di lampu merah Tasikmadu, sekitar kantor Disdukcapil, di Jongkang pohon ambruk menimpa tempat kos, di utara Toko Cikcik papan reklame ambruk, pohon tumbang di ruas jalan barat DPRD Karanganyar, dan atap seng kabur di Jumok Kecamatan Jaten.
Ada juga pohon ambruk di ruas jalan Pandeyan, lapangan Suruh Tasikmadu, dan jalan Solo-Sragen tepatnya depan Rosalia Indah.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani, mengatakan butuh banyak tenaga sukarelawan dalam menyukseskan program mitigasi bencana. Sebab, Karanganyar diibaratkan supermarket bencana alam. Potensinya banjir, longsor, dan puting beliung.
"Ini apel siaga untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana," kata dia selepas apel.
Plt Bupati Karanganyar, Rober Christanto, mengatakan ada ribuan sukarelawan di Karanganyar yang siap menangani bencana. Sukarelawan ini tersebar hingga ke desa-desa. Saat ini Pemkab tengah merancang model pembiayaan untuk perlindungan kesehatan bagi sukarelawan bersumber APBD.
"Mereka berangkat dari panggilan hati. Sedang diupayakan kalkulasikan kebutuhan dana untuk asuransi," katanya.