Esposin, KLATEN–Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten menggelar rangkaian Festival Antikorupsi selama empat hari. Salah satu rangkaian festival yakni expo atau pameran pelayanan publik dari berbagai kantor.
Pameran digelar di Grha Bung Karno selama dua hari, Rabu-Kamis (11-12/9/2024). Sebanyak 35 kantor terdiri dari organisasi perangkat daerah (OPD) maupun instansi penyelenggara pelayanan publik lainnya mengisi panggung pada pameran tersebut.
Promosi Kompetisi BRI Liga 1 Ciptakan Perputaran Ekonomi hingga Rp10,4 Triliun
Seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), rumah sakit pemerintah, Polres, bank milik pemerintah, dan instansi lainnya.
"Kegiatan merupakan kegiatan Inspektorat Daerah sesuai tupoksi, membantu bupati di bidang pengawasan dan pembinaan terutama dalam tata kelola keuangan daerah maupun pemerintahan desa. Ada booth masing-masing OPD menampilkan pelayanan publik secara transparan dan tidak ada pungutan apa pun. Ini menjadi bagian dari pencegahan korupsi," kata Inspektur Inspektorat Daerah Klaten, Agus Suprapto, saat ditemui di Grha Bung Karno Klaten, Rabu (11/9/2024) malam.
Pameran itu sekaligus untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pelayanan dari berbagai instansi di Kabupaten Bersinar.
"Di antaranya seperti itu karena pemerintah itu full pelayanan kepada masyarakat. Misalnya Dinas Dukcapil kaitannya administrasi kependudukan kemudian DPMPTSP kaitannya perizinan dan organisasi lainnya," kata Agus.
Selain pameran, Agus menjelaskan ada rangkaian kegiatan lainnya seperti lomba stand up comedy hingga lomba mewarnai serta sepeda hias.
Selain itu, ada lomba esai, orasi, serta poster. Kegiatan melibatkan pelajar dari usia SD hingga SMA. Pada Rabu malam, ada talkshow yang menghadirkan narasumber dari perwakilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain itu, ada panggung hiburan yang menampilkan penyanyi Nella Kharisma dan Dory Harsa di Alun-alun Klaten Sabtu (14/9/2024) malam.
"Kami libatkan anak-anak SD, SMP dan SMA karena mereka investasi di masa depan agar mereka tahu sejak dini terkait bahayanya korupsi," ungkap Agus.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan meski bertema tentang antikorupsi, festival itu dibikin lebih santai. Tujuannya, agar pesan-pesan budaya antikorupsi bisa lebih mudah dipahami.
"Kegiatannya di-setting tidak tegang tetapi cukup menghibur dan maknanya lebih mengena. Kegiatan ini sebenarnya kami mengingatkan pada diri sendiri, mengingatkan kepada OPD dan tentunya bagaimana memberikan pelayanan dan menjalankan tanggung jawab jabatan kami untuk masyarakat Klaten," kata Mulyani.
Mulyani berharap setiap OPD bisa terus memberikan pelayanan publik yang terbuka dan memudahkan.
"Harapannya OPD selalu melaksanakan tanggung jawab, kerja keras serta menjalankan tugasnya dengan baik," jelas Mulyani.