Langganan

300 Ha padi di 4 kecamatan terancam wereng - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 16 September 2010 - 21:33 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Sragen (Espos)--Sebanyak 300 hektare tanaman padi di sejumlah wilayah di Bumi Sukowati terancam serangan wereng yang kembali mengganas di empat kecamatan selama dua pekan terakhir, yakni Kecamatan Sambungmacan, Kedawung, Tanon dan Sidoharjo.

Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno kepada Esposin, Kamis (16/9), mengungkapkan, jumlah areal pertanian di Sragen mengalami peningkatan dari angka 16.000 hektare menjadi 21.000 hektare, sehingga pertanian Sragen merupakan penyanggah pangan nasional.

Advertisement

Namun luasan areal pertanian padi tersebut, kata dia, terancam serangan wereng, termasuk sebanyak 300 hektare areal padi di empat kecamatan. Menurut dia, ratuan tanaman padi itu terhitung sudah terserang, namun berhasil ditangani dengan penyemprotan insektisida.

“Sebelum Lebaran lalu, Dinas Pertanian (Distan) Sragen sudah memberikan bantuan obat insektisida untuk mengantisipasi penyebaran wereng kepada sejumlah petani. Kami berharap jangan sampai serangan wereng kali ini mengganas seperti beberapa bulan lalu. Untuk mengantisipasi serangan wereng perlu ada koordinasi antara KTNA, petugas penyuluh lapangan (PPL) dan Distan sendiri,” tegas Suratno.

Menurut dia, pencegahan serangan wereng dilakukan dengan melakukan intensifikasi pemberantasan hama melalui penyemprotan dan metode lain secara serempak di semua areal pertanian. Dengan pemberantasan hama secara komapk, maka serangan hama bisa dikendalikan, minimal tidak sampai mengancam keberadaan lumbung pangan di Bumi Sukowati.

Advertisement

“Rata-rata umur tanaman yang terserang antara 50-60 hari. Pada umur itu, padi mulai berkembang dan sekitar 20 hari ke depan, padi sudah siap dipanen. Jika pada umur-umur seperti itu rentan terjadi serangan wereng. Maka perlu ada antisipasi agar tidak sampai terjadi gagal panen. Mudah-mudahan wereng tidak mengganas, sehingga petani bisa untung,” tandasnya. trh

Advertisement
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : Sragen Wereng
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif