Esposin, KLATEN -- Puluhan warga Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Klaten, mendatangi dan menggelar aksi demo memprotes pelayanan air PDAM dari Perumda Air Minum Tirta Merapi Klaten yang macet tiap pagi sampai malam selama tiga bulan terakhir.
Aksi digelar di Kantor Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Karanganom Perumda Tirta Merapi Klaten di Desa Jurangjero, Selasa (6/8/2024). Sekitar pukul 09.00 WIB, warga sudah berkumpul di tempat itu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Mereka membentangkan spanduk berisi aneka tulisan bernada protes. Di antaranya Kantore Pindah Soko Kene, Aku Tuku Banyu Ora Tuku Angin, serta Pajeg Elit Banyu Siulit.
Warga memukul galon kosong hingga ember di depan IKK Karanganom. Mereka meneriakkan kata-kata protes terkait aliran air PDAM yang macet. Sementara perwakilan warga beraudiensi dengan perwakilan Perumda Air Minum Tirta Merapi Klaten.
Salah satu warga, Siti Aminah, 67, mengatakan aliran air PDAM macet saat pagi hingga malam sekitar tiga bulan terakhir. Air baru mengalir saat tengah malam dan macet lagi saat pagi.
"Mengalir saat malam. Paling risik itu pukul 22.00 WIB. Kadang pukul 01.00 WIB baru mengalir. Nanti pukul 06.00 WIB macet lagi. Hari ini tadi pukul 05.00 WIB air sudah macet. Pernah tanya katanya ada yang dibenahi," jelas Siti saat ditemui wartawan di sela aksi.
Alhasil, warga terutama kaum ibu harus begadang tiap malam untuk menampung air. Mereka menampung air menggunakan tandon, ember, galon, dan tempat penampungan lainnya. "Kalau 10 galon ada. Sama ember-ember itu," kata Siti.
Hal senada disampaikan Tutik, 58. Dia juga menjelaskan aliran air tak lancar selama empat bulan terakhir. Sementara tagihan air jalan terus. "Ibu-ibu Setiap malam lek-lekan [begadang] nunggu banyu [menunggu air]," jelas dia.
Tutik menampung air menggunakan tandon. Satu tandon hanya cukup untuk kebutuhan air bersih keluarga terdiri dari empat jiwa dari pagi hingga sore. Selama ini warga hanya mengandalkan air PDAM untuk memasak, minum, mencuci, hingga mandi. "Sumur sudah tidak digunakan," jelas dia.
Seusai audiensi, Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Merapi Klaten, Sigit Setyawan, menemui warga. Dia menjelaskan permasalahan aliran air minum itu akan selesai dalam pekan ini.
“Kami mohon maaf apabila tiga bulan terakhir aliran air tidak bisa lancar. Namun kami sudah membuat keputusan dan membuat suatu kegiatan yang saat ini sedang berjalan dan mudah-mudahan kegiatan ini menjadi penyelesaian permasalahan air di Karanganom,” kata Sigit.
Kegiatan tersebut, lanjut Sigit, yakni memasang pompa di Jembatan Jeblog. "Saat ini sedang kami pasang dan mohon doa restunya dalam pekan ini selesai," jelasnya.