by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Kamis, 23 Juli 2020 - 09:00 WIB
Tim Gugus Tugas Covid-19 Sragen yang dipimpinan Wakil Bupati Dedy Endriyatno melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh pengurus dan pengelola ponpes se-Kabupaten Sragen. Rapat koordinasi (rakor) tersebut digelar di Aula Kantor Kemenag Sragen, Rabu (22/7/2020).
Rakor yang dihadiri Kepala Kantor Kemenag Sragen Hanif Hanani itu membahas sebanyak 28 ponpes telah melakukan protokol kesehatan yang ketat.
Lagi! 1 Santri Pondok Gontor Positif Covid-19, 57 Lainnya Tunggu Hasil PCR
“Pesantren yang aktif hingga Juli 2020 ini sebanyak 28 ponpes. Ponpes tersebut sudah melakukan kegiatan seperti biasa tetapi dengan syarat memenuhi protokol kesehatan yang ketat. Para santri yang datang dari luar daerah terutama zona merah harus membawa surat keterangan sehat dari puskesmas di daerah asal,” ujar Kepala Kantor Kemenag Sragen Hanif Hanani saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu siang.
“Kalau santri sudah masuk maka tidak boleh dikunjungi oleh orang tua karena santri-santri itu ada yang dari Boyolali, Wonogiri, dan sebagainya,” ujarnya.
Angker! Penghuni Rumah Sehat Corona Sukoharjo Sering Dengar Suara Orang Mandi Tengah Malam
Koordinator Posko Siaga Covid-19 Kantor Kemenag Sragen, Ahmad Ulin Nur Hafsun, menambahkan semua santri yang berasal dari luar, terutama daerah zona merah wajib rapid test. Pemkab Sragen sudah menyiapkan 900 unit rapid test secara gratis bagi santri dari zona merah.
“Rapid test dilakukan di Labkesda DKK Sragen dengan cara pengajuan rapid test ke DKK lewat Kantor Kemenag Sragen. Jumlah ponpes yang buka sebanyak 28 ponpes dari total 178 ponpes di Kabupaten Sragen. Jumlah santri di 28 ponpes itu sebnyak 4.162 orang. Santri-santri itu sudah masuk sejak Juni-Juli. Saat kedatangan mereka sudah didampingi tim tenaga kesehatan dari DKK Sragen,” jelas Ulin, sapaan akrabnya.
Pak Rudy Judheg, Kasus Positif Covid-19 Solo Naik 100% Lebih dalam Sepekan