by Aris Munandar - Espos.id Solopos - Minggu, 15 November 2020 - 10:58 WIB
Esposin, WONOGIRI – Dua pasar tradisional di Wonogiri sempat ditutup akibat ada kasus penularan Covid-19. Kedua pasar tersebut yakni Pasar Kota Wonogiri dan Pasar Sidoharjo.
Penutupan sementara kedua pasar tersebut dilakukan karena ada pasien Covid-19 di Wonogiri yang beraktivitas di sana. Selain itu ada juga pedagang di pasar tersebut yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan data yang dihimpun Esposin, Pasar Wonogiri Kota ditutup sementara mulai dari Minggu (26/7/2020), hingga Rabu (29/7/2020). Keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan dari rapat Satuan Tugas Covid-19 Wonogiri pada Sabtu (25/7/2020).
Penutupan pasar kota dilakukan karena ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri yang beraktivitas di sana.
Penutupan pasar kota dilakukan karena ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri yang beraktivitas di sana.
Pasutri di Tirtomoyo Wonogiri Ditemukan Meninggal di Kamar Tidur
Sedangkan Pasar Sidoharjo ditutup sementara mulai dari Selasa (10/11/2020), hingga Kamis (12/7/2020). Keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan pada rapat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wonogiri yang digelar di Wonogiri, Sabtu (7/11/2020).
Terkait hal itu, Plt Bupati Wonogiri, Edy Santosa, mengatakan pihaknya akan lebih melakukan pengetatan protokol kesehatan di pasar-pasar lainnya. Pengetatan itu ditujukan bagi para pedagang, pembeli serta pengelola pasar.
"Selama pandemi Covid-19 sudah dua pasar yang pernah ditutup sementara. Maka ini akan kami perketat protokol kesehatannya. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi lagi penutupan pasar karena ada penularan Covid-19 di lingkungan pasar," kata dia kepada Esposin di ruang kerjanya, Jumat (13/11/2020).
Horor... Pria Surabaya Nyasar ke Sawah Gegara Lihat Penampakan Wanita Berambut Panjang
Menurut Edy, pada dasarnya selama ini di setiap pasar sudah ada petugas, terutama pengelola pasar, yang memberi imbauan serta edukasi kepada pedagang dan pengunjung. Imbauan tersebut berkaitan dengan protokol kesehatan. Maka yang selama ini sudah berjalan akan lebih diperkuat dan dimaksimalkan.
Ia menambahkan, perlu komitmen bersama dalam disiplin penerapan protokol kesehatan. Tidak hanya pengelola pasar saja, namun pedagang dan pengunjung juga harus berkomitmen untuk menaati protokol kesehatan.
"Pandemi ini belum berakhir. Kelonggaran yang saat ini berjalan mengharuskan semua pihak harus ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Ketika di pasar, anggap saja orang yang ditemui merupakan orang tanpa gejala [OTG]. Sehingga bisa sadar dan akan lebih disiplin lagi dalam memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Dengan begitu, semoga tidak terjadi lagi adanya klaster pasar," kata Edy.