Langganan

16 Perpustakaan dan Taman Cerdas di Solo Dapat Hibah 16.000 Buku dari Perpusnas - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 1 September 2024 - 12:22 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi perpustakaan. (Solopos-dok)

Esposin, SOLO -- Sebanyak 11 perpustakaan kampung, tiga taman cerdas, dan dua taman baca di Kota Solo mendapatkan hibah dengan jumlah total 16.000 buku dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Solo, Arif Handoko, saat ditemui Esposin di kantornya pada Jumat (30/8/2024) sore.

Advertisement

“Tahun ini ada program bantuan buku bacaan bermutu dari Perpusnas untuk perpustakaan kampung di Solo. Jumlahnya sebanyak 16.000 buku,” kata Kadispersip Solo.

Adapun perpustakaan kampung yang mendapatkan hibah itu antara lain perpustakaan di Danukusuman, Gandekan Tengen, Jagalan, Mojosongo, Pajang, Panularan, Pucangsawit, Serengan, Sondakan, Sriwedari, dan Sumber.

Advertisement

Adapun perpustakaan kampung yang mendapatkan hibah itu antara lain perpustakaan di Danukusuman, Gandekan Tengen, Jagalan, Mojosongo, Pajang, Panularan, Pucangsawit, Serengan, Sondakan, Sriwedari, dan Sumber.

Sementara untuk taman cerdas yang menerima hibah buku itu di antaranya Taman Ceras Kelurahan Gilingan, Kerten, dan Mojo. Lalu untuk taman baca masyarakat di antaranya di Kelurahan Mangkubumen dan Serengan.

“Masing-masing tempat itu mendapat jatah 1.000 buku. Alhamdulillah, ini mengurangi beban APBD Solo untuk pengadaan buku,” kata dia.

Advertisement

“Tahun depan, Solo juga akan mendapat lagi hibah buku dari Perpusnas dalam jumlah yang lebih banyak dibanding tahun ini, yakni untuk 25 lokasi sebanyak 25.000 buku,” kata dia.

Ia menjelaskan saat ini sedang menyiapkan sarana dan prasarana untuk mengimbangi hibah buku. Tujuannya agar buku-buku hibah tersebut dapat lebih masif lagi termanfaatkan oleh masyarakat Solo.

“Kami juga telah memohon ke Pak Wali Kota Solo agar ada yang diberikan ke Perpustakaan Kota untuk mendukung sarana dan prasarana serta layanan perpustakaan. Kami menunggu mudah-mudahan ada support dalam rangka kesiapan menuju Indonesia Emas 2024,” jelasnya.

Buku Fiksi dan Nonfiksi

Kadispersip Solo berharap masyarakat memanfaatkan hibah buku itu sebaik-baiknya untuk peningkatan literasi. Tahun depan, lanjutnya, Dispersip Solo telah menyiapkan berbagai agenda yang akan melibatkan perpustakaan kampung di Solo sebagai wujud dari pelayanan mereka serta pemanfaatan buku-buku hibah itu.
Advertisement

Tujuannya untuk menarik minat baca masyarakat. “Saat ini kami dorong terlebih dahulu para pengurus untuk mengabarkan hibah buku itu baik ke pemangku kebijakan serta kepada masyarakat di wilayah masing-masing. Tahun depan kami siapkan berbagai agenda untuk perpustakaan kampung,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Perpustakaan Dispersip Solo, Adityo Setyawarman, menambahkan selain hibah buku, Perpusnas juga memberi hibah rak buku untuk masing-masing perpustakaan, taman cerdas, dan taman baca yang menerima hibah buku.

Soal komposisi 16.000 buku hibah itu, Adityo mengungkapkan 60% merupakan buku-buku nonfiksi dan sisanya, 40% merupakan buku-buku fiksi.

Advertisement

“Dispersip Solo telah merampungkan penyerahan 16.000 buku itu ke 16 lokasi pada pekan ketiga Agustus 2024,” kata Adityo saat diwawancarai Esposin di kantornya, Jumat (30/8/2024).

Sebelum mendapat hibah buku, Adityo mengatakan beberapa pengurus perpustakaan kampung di Solo telah diikutkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diadakan Perpusnas.

“Tiap tahun kami mengirim empat pengelola perpustakaan kampung untuk mengikuti Pelatihan TPBIS. Mereka dilatih sepekan lamanya oleh Perpusnas,” jelasnya.

Dengan semua hibah dan pelatihan itu, ia berharap dapat semakin memajukan kegiatan di perpustakaan wilayah masing-masing untuk kemudian menumbuhkan minat baca dan literasi yang lebih baik lagi di masyarakat Solo.

“Literasi sangat penting. Bukan sekadar baca tulis, lebih dari itu memahami apa yang dibaca dan ditulis untuk kemudian menumbuhkan pola pikir. Ketika pola pikir terbentuk, masyarakat memiliki daya saing yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan. Karena itu kita perlu mulai dari sekarang untuk memajukan literasi bersama demi Indonesia Emas 2045,” katanya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif