by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Minggu, 1 September 2024 - 15:30 WIB
ESPOS.ID - Kondisi kandang ayam yang terbakar hebat hingga mengakibatkan 15.000 ekor ayam mati terpanggang di Desa Jendi, Kecamatan Selogori, Wonogiri, Sabtu (31/8/2024). (Istimewa/Damkar Wonogiri)
Esposin, WONOGIRI -- Kandang ayam di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, dilanda kebakaran hebat pada Sabtu (31/8/2024). Akibatnya sekitar 15.000 ekor ayam ternak mati terpanggang dalam peristiwa tersebut.
Koordinator lapangan Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Wonogiri, Sriyanto Kembo, mengatakan kandang ternak ayam di Desa Jendi mengalami kebakaran besar pada Sabtu siang.
Kobaran api melahap hampir seluruh bagian kandang. Bagian tengah kandang yang berisi belasan ribu ayam ludes terbakar. Ayam-ayam ternak mati terpanggang.
”Ayam sebanyak 15.000 ekor mati terpanggang. Kerugiannya sekitar Rp2,5 miliar,” kata Kembo saat dihubungi Esposin, Minggu (1/9/2024) siang.
”Ayam sebanyak 15.000 ekor mati terpanggang. Kerugiannya sekitar Rp2,5 miliar,” kata Kembo saat dihubungi Esposin, Minggu (1/9/2024) siang.
Kembo meyampaikan kandang ayam itu cukup besar hingga mampu menampung belas ribu ekor ayam. Sebagian besar tembok kandang itu roboh. Blower-bower di kandang itu pun rusak parah. Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Pemadam kebakaran Wonogiri mengerahkan empat unit mobil pemadam dengan 11 personel. Butuh waktu sekitar tiga jam untuk memadamkan api yang memorak-porandakan kandang di lahan tegalan itu. Peristiwa kebakaran hebat itu pun menarik perhatian warga desa.
Informasi yang dia terima, kebakaran itu diduga berawal dari warga yang membakar media kering di tegalan dekat kandang. Tetapi belum ada laporan terkait penyelidikan peristiwa tersebut.
Berdasarkan data Damkar Wonogiri, kebakaran kandang ternak cukup sering terjadi di Wonogiri pada tahun ini. Dari total 48 kejadian kebakaran sepanjang Januari-Agustus 2024, ada tujuh peristiwa kebakaran kandang ternak.
Sisanya sebanyak 16 kejadian kebakaran rumah dan 25 kebakaran lahan dan hutan. Kejadian yang tercatat itu merupakan kebakaran yang dinilai cukup besar. Dalam sepekan terakhir, rata-rata ada dua laporan kebakaran per hari.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri mencatat pada 2023 ada 42 kejadian kebakaran dengan skala besar. Jumlah itu merupakan terbanyak kedua setelah kejadian bencana tanah longsor.
Pelaksana Tugas Ketua Pelaksana BPBD Wonogiri, Trias Budiono, menerangkan kebakaran rumah dan lahan paling rawan terjadi. BPBD sudah menyosialisasikan dan meminta warga untuk tidak membakar sampah sembarangan saat kemarau.
Apalagi lokasi pembakaran sampah itu dekat rumah atau di lahan yang banyak daun dan pohon kering. BPBD Wonogiri terus bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk meminimalkan kejadian kebakaran.