Esposin, KLATEN – Nominal uang ganti rugi (UGR) yang sudah dibayarkan ke warga enam desa di Klaten hingga Selasa (16/3/2021) terdampak proyek tol Solo – Jogja mencapai Rp316,7 miliar. Sejauh ini, panitia pembebasan lahan terdampak tol sudah menginventarisasi 1.227 bidang di 14 desa di Klaten.
Sebagaimana diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak proyek tol Solo – Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi yang tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Adapun kecamatan yang akan dilintasi tol, antara lain Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Klaten, Agung Taufik Hidayat, mengatakan di antara warga terdampak tol yang sudah memperoleh UGR tersebar di Kecamatan Polanharjo dan Kecamatan Delanggu.
Baca juga: Dapat Ganti Rugi Tol Solo-Jogja, Warga Klaten Ini Pengin Naik Haji Bareng Anak dan Istri
Warga tersebut berasal dari Sidoharjo (Polanharjo), Kahuman (Polanharjo), Polan (Polanharjo), Kapungan (Polanharjo), Mendak (Delanggu), dan Sidomulyo (Delanggu).
"Hingga sekarang, kami sudah mengumumkan 1.227 bidang di 14 desa di Klaten yang terdampak jalan tol. Dari jumlah itu, sudah dilakukan pembayaran senilai Rp316,7 miliar di enam desa [368 bidang]," kata Agung Taufik Hidayat, kepada Esposin, Selasa (16/3/2021).
Agung Taufik Hidayat mengatakan tim pembebasan lahan akan terus menggelar musyawarah penetapan harga dengan diikuti pemberian UGR ke warga terdampak tol. Saat ini, tim pembebasan lahan menggelar musyawarah penetapan UGR ke Keprabon (Polanharjo), Kranggan (Polanharjo), Glagahwangi (Polanharjo).
"Hasil dari musyawarah itu ditindaklanjuti dengan validasi data dan persetujuan pembayaran," katanya.
Baca juga: Kampung Klatak Karangpandan, Sentra Kuliner Baru di Karanganyar
Camat Polanharjo, Joko Handoyo, mengatakan total lahan terdampak tol di wilayahnya mencapai 730 bidang. Saat ini, musyawarah penetapan ganti rugi di Kecamatan Polanharjo menyisakan Glagahwangi.
"Ada desa yang sudah memperoleh UGR, seperti di Sidoharjo, Kahuman, Polan, Kapungan. Yang belum dibayar ada tiga, Desa Keprabon, Desa Kranggan, dan Desa Glagahwangi. Khusus Glagahwangi baru dilakukan musyawarah besok pagi," katanya.
Kepala Desa (Kades) Kranggan, Gunawan Budi Utomo, mengatakan di desanya terdapat 131 bidang yang terdampak lahan tol Solo-Jogja. Masing-masing warga sudah diberitahu terkait surat pemberitahuan nilai UGR.
"Kami berharap, semoga pelaksanaan musyarah kali ini berjalan lancar," katanya.