Sejumlah pengunjung car free day (CFD) kecewa lantaran belum bisa mengakses fasilitas itu. Berdasarkan pantauan Esposin, Minggu (6/10), pengunjung CFD tampak kecele saat ingin buang air di toilet yang ditempatkan di kawasan Sriwedari tersebut.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Toilet berdesain batik ini masih terkunci rapat. Dua gembok warna hitam mengunci pintu toilet dari luar. Seorang pengunjung, Dika Nanda, 24, terlihat kesal mengetahui hal tersebut. “Bagus-bagus dibuat kalau tidak bisa dimanfaatkan ya sama saja,” keluhnya.
Dika mengakui keberadaan toilet portabel di Jl. Slamet Riyadi merupakan solusi warga yang kerap kebingungan mencari toilet umum. Namun, pekerja perbankan itu mewanti-wanti Pemkot agar mengelolanya secara kontinyu.
Dika berharap toilet yang dibikin jelang World Toilet Summit (WTS) 2013 itu segera dioperasikan. “Jangan sekadar buat pencitraan menyambut event besar,” tukasnya.
Seorang pedagang yang berjualan tak jauh dari toilet, Evia, 34, membenarkan banyak warga yang kecewa toilet portabel belum dioperasikan. Dia pun terpaksa menjawab sekenanya alasan toilet tersebut belum berfungsi. “Mungkin airnya belum ada atau salurannya belum dibikin,” ucap perempuan berjilbab ini.
Menurutnya, selama ini pengunjung CFD terpaksa memakai toilet di gedung-gedung swasta sekitar Jl. Slamet Riyadi. Kawasan Joglo Sriwedari pun kerap jadi jujugan warga yang ingin membuang hajat. “Tapi ya bayar Rp1.000. Kalau bisa toilet portabel ini nanti digratiskan, seumpama bayar ya seikhlasnya.”