Wonogiri (Espos)--Kabupaten Wonogiri terancam kekurangan guru dalam jumlah besar menyusul akan adanya 1.500-an guru yang pensiun pada 2013 mendatang. Apalagi, pengadaan guru saat ini sangat tergantung pada kuota dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN).
Komisi IV DPRD Wonogiri, saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pelaksanaan dana alokasi khusus (DAK) ke Kecamatan Karangtengah mendapati masih banyaknya SD yang kekurangan guru. Bahkan ada SD yang hanya memiliki empat guru.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Padahal, untuk guru-guru yang bertugas di daerah terpencil seperti Karangtengah, sudah ada tunjangan khusus daerah terpencil.
“Saya tidak hapal nilai tunjangannya, tapi yang jelas dana untuk itu ada. Tapi yang saya herankan kok di Karangtengah masih saja kekurangan guru. Ke depan, diharapkan SKPD terkait, dalam mengajukan formasi guru lebih banyak diarahkan untuk sekolah di daerah terpencil,” ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Wonogiri, Ngadiyono, kepada Esposin, Selasa (9/2).
Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Suparno, ditemui di sebuah acara di Wonogiri, Rabu (10/2), mengungkapkan, kekurangan guru dan tenaga pengajar di Kota Gaplek sebenarnya merupakan masalah klasik.
Saat ini saja, Wonogiri masih kekurangan sekitar 1.000 orang guru, terutama yang paling banyak adalah guru SD. Jumlah itu masih akan ditambah dengan sekitar 1.500-an guru yang pensiun pada 2013.
Jika kekurangan guru itu tidak diantisipasi, Suparno mengaku khawatir, Wonogiri akan mengalami kekurangan guru dalam jumlah besar dalam beberapa tahun mendatang.
Pada bagian lain, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD ) Wonogiri, Reni Ratnasari, saat dihubungi Esposin, mengatakan, penempatan guru di daerah merupakan kewenangan Dinas Pendidikan.
shs