Esposin, SOLO--Pemadaman listrik hingga 19 jam di Wonogiri menyebabkan kerugian bagi seluruh warga di Wonogiri dan sekitarnya. Bahkan, pedagang pasar tradisional memperkirakan kerugian pedagang mencapai Rp1,5 miliar.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (29/1/2015), PT PLN Area Surakarta mengaku saat ini masih berkoordinasi dengan area pemeliharan penyaluran (APP) Salatiga dalam mengatasi kerusakan dua trafo di gardu induk (GI) Wonogiri.
Manajer PT PLN Area Surakarta Purwadi menyatakan selama ini GI Wonogiri memiliki dua trafo yang beroperasi yakni trafo 60 MVA dan trafo 30 MVA.
"Saat perbaikan trafo 60 MVA ada kerusakan sehingga APP merekomendasikan trafo 60 MVA tidak dioperasikan. Ada pelimpahan beban ke trafo 30 MVA. Akibatnya ada pemadaman," ujar dia dalam rilis, Jumat.
Dengan kondisi itu, jelas dia, PT PLN Area Surakarta harus mengalihkan sebagian beban listrik di GI Nguntoronadi dan GI Wonosari. Namun kedua GI itu tak mampu menerima pelimpahan beban dari GI Wonogiri sekitar 30 MW, sehingga terpaksa dilakukan pemadaman.
Pihak PLN, jelas Purwadi, meminta maaf atas ketidaknyamanan pemadaman tersebut. Pihak PLN berusaha menormalkan kembali pasokan listrik di wilayah Wonogiri dan sekitarnya.