Esposin, WONOGIRI - Jalur menuju sebagian objek wisata di Wonogiri masih minim rambu-rambu lalu lintas atau penunjuk arah pendukung. Salah satu jalur objek wisata yang masih kurang rambu-rambu lalu lintas adalah jalur menuju Pantai Sembukan, Paranggupito.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
"Jalurya cukup panjang. Kondisinya juga naik turun. Sebaiknya ada penanda, Pantai Sembukan 10 kilometer lagi, 100 meter di depan ada tanjakan, atau turunan, dan sebagainya," kata Ketua Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Surakarta, Daryono, saat mengunjungi lokasi wisata di Wonogiri, Rabu (27/1/2016).
Suatu daerah yang telah disebut sebagai objek wisata, tentunya harus disiapkan sebagai lokasi yang akan dikunjungi banyak orang. "Kalau ada yang belum pernah berkunjung, maka rambu-rambu akan sangat membantu," kata dia.
Pada Rabu lalu, Asita Surakarta mengunjungi empat lokasi wisata di Wonogiri. Di antaranya Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM), Kampung Wayang Kepuhsari, Museum Kars Indonesia dan Pantai Sembukan.
Di sisi lain, pihaknya mengapresiasi terkait pengelolaan Desa Wisata Kepuhsari di Manyaran. Sebab di jalur menuju lokasi tersebut telah dilengkapi rambu-rambu. "Untuk Kampung Wayang sudah bagus. Mestinya memang seperti itu," kata dia.
Selain itu penataan infrastruktur menjadi hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan kawasan wisata. Dia mengatakan potensi wisata yang ada di Wonogiri cukup memiliki nilai jual. "Meskipun tidak bisa dimungkiri, lebih mudah untuk dijual melalui [paket wisata] Jogja. Tapi bisa saja dipaketkan melalui Solo-Wonogiri, atau Jogja-Wonogiri," kata dia.
Sementara itu menurut Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Suyut Setyawan, penataan kawasan wisata butuh kersama semua pihak.
"Butuh didukung semua pihak. Misalnya saja untuk penyediaan rambu-rambu maupun infrastruktur jalan," kata dia.