Esposin, SOLO -- Komite Peduli Cagar Budaya Nusantara (KPCBN) menyesalkan langkah Keraton Solo yang kembali menempatkan wahana permainan dan pedagang Sekaten 2016 di halaman Benteng Vastenburg.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Ketua Presidium KPCBN, Agus Anwari, yakin Keraton tidak mengantongi izin penggunaan kawasan Benteng Vastenburg untuk perayaan Sekaten dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCP) Jawa Tengah (Jateng). Dia menilai pengajuan izin ke BPCB penting untuk mengkaji dampak maleman Sekaten bagi kondisi cagar budaya di kawasan benteng.
Agus menyebut perlu kajian terukur mengingat maleman Sekaten di halaman benteng dilaksanakan hingga hampir sebulan. "Kami sudah berkomentar pada perayaan Sekaten tahun lalu. Kami menyesalkan maleman Sekaten digelar di halaman Benteng Vastenburg. Konsep pelaksanaan Sekaten jelas harus ada feasibility study dulu. Saya yakin Keraton tidak melakukan hal itu, termasuk pada tahun ini. Mereka tidak mengajukan izin ke BPCB Jateng," kata Agus saat diwawancarai Esposin, Jumat (9/12/2016).
Agus menyampaikan Benteng Vastenburg berisiko rusak akibat hiruk pikuk wahana permainan Sekaten, seperti tong setan. Dia menilai penempatan maleman Sekaten di halaman benteng secara estetika kota juga kurang sesuai.
KPCBN menyarankan Keraton memindah wahana permainan dan pedagang yang saat ini beroperasi halaman benteng ke Alun-alun Kidul (Alkid). "Apakah pemerintah mengizinkan maleman Sekaten digelar di halaman benteng? Pertimbangan mereka apa? Apa mereka sudah melakukan feasibility study? Sebelum memutuskan seharusnya pemerintah bisa mengumpulkan budayawan dan pengamat tata ruang kota untuk memberikan pandangan. Mumpung masih awal. Hal masih bisa dilakukan," jelas Agus.
Sementara itu, Pengageng III Museum dan Pariwisata Keraton Solo, K.R.M.H. Satryo Hadinagoro, mengakui Keraton tidak sampai mengurus perizinan penggunaan halaman Benteng Vastenburg untuk perayaan Sekaten ke BPBC Jateng. Dia menilai perizinan tersebut tidak perlu karena maleman Sekaten hanya digelar di halaman benteng.
"Enggak sampai izin BPCB. Kami tidak pakai bangunan BCB. Yang perlu diketahui kan di situ [halaman Benteng Vastenburg] juga sudah sering untuk kegiatan-kegiatan. Jadi kegiatan kami bukan yang baru. Di awal kami juga sudah memberikan pengertian kepada penyedia wahana permainan dan pedagang untuk tidak sembarangan," jelas Satryo.
Satryo memastikan maleman Sekaten di Benteng Vastenburg akan digelar hanya sampai 25 Desember 2016. Menurut dia, Pemkot tidak mempersoalkan pelaksanaan maleman Sekaten hingga libur Natal. Satryo mengatakan Keraton tidak menerima arahan tertentu dari Pemkot terkait pelaksanaan Sekaten.
"Pemkot kan pegangannya sesuai surat permohonan kami bahwa maleman Sekaten di benteng berakhir pada 25 Desember. Penataan maleman Sekaten hampir serupa tahun lalu. Panitia hanya lebih memberikan lahan parkir agar pengunjung tidak parkir di bahu jalan dan tidak merusak lingkungan," papar Satryo.