Esposin, SOLO—Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo membuat terobosan integrasi sistem kepegawaian dan sistem penggajian untuk pembayaran tunjangan keluarga.
Sistem baru ini diberi nama Wis Kepenak yang merupakan akronim Mewujudkan Integrasi Sistem Kepegawaian dan Penggajian untuk Peningkatan Akuntabilitas Pembayaran Tunjangan Keluarga ASN Pemkot Solo.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Dalam inovasi itu, BKPSDM Solo menggandeng PT Taspen Persero serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Solo. Launching dilakukan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Solo, Gatot Sutanto, di Hotel Solo View, Senin (15/7/2024) pagi.
“Jadi kami mengintegrasikan dua sistem, yaitu Sistem Kepegawaian atau Simpeg dan Sistem Penggajian atau Simgaji. Kalau Sistem Kepegawaian itu di BKSDM, dan Sistem Penggajian di BPKAD dari PT Taspen,” terang Pranata Komputer Ahli Muda BKPSDM Solo, Maradonna Andhi Wijaya.
Dia menjelaskan integrasi dua sistem itu dapat meningkatkan akurasi dan akuntabilitas pembayaran tunjangan ASN. Ada 6.200 an ASN Pemkot Solo yang menggunakan sistem Wis Kepenak. Maradonna meyakinkan sistem baru tersebut akan membuat pembayaran tunjangan lebih baik.
“Yang pasti, kemarin itu kita belum tahu kaitannya tingkat akurasi, akuntabiitas, dalam pembayaran tunjangan keluarga itu kan masih belum akurat ya. Soalnya masih dilakukan secara manual, belum terintegrasi antara sistem kepegawaian dengan sistem yang di penggajian,” urai dia.
Ketika akurasi dan akuntabilitas pembayaran tunjangan meningkat, diharapkan tidak lagi terjadi kelebihan pembayaran. “Jadi sistem ini untuk mencegah terjadinya kelebihan bayar tunjangan keluarga. Awalnya Pak Sekda yang akan me-launching, tapi mendadak beliau ada acara,” kata dia.
Maradonna menjelaskan sistem Wis Kepenak sudah divalidasi ke ASN, pengelola kepegawaian dan bendahara. Sehinga diharapkan ke depan tidak akan terjadi kelebihan pembayaran tunjangan keluarga. “Memang harus dipaksakan. Kalau dulu masih manual, masih ada yang salah,” ujar dia.