Esposin, KLATEN – Wayang Topeng Dalang Klaten ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendibudristek). Seni pertunjukan itu berasal dari Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten.
Wayang Topeng Dalang Klaten menjadi salah satu dari 30 karya budaya yang lolos mengikuti sidang dengan Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Sidang digelar pekan lalu dan resmi ditetapkan menjadi WBTb tahun 2024.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan pengusulan seni pertunjukan itu agar ditetapkan menjadi WBTb Indonesia dilakukan pada 2023 setelah Disbudporapar melakukan kajian.
"Pertimbangannya dari hasil kajian. Kami menggali budaya di Klaten mana potensi lokal yang layak untuk diusulkan. Hingga kami mempertimbangkan mengusulkan Wayang Topeng Dalang Klaten," kata Sri Nugroho saat ditemui Esposin di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (26/8/2024).
Sri Nugroho menjelaskan Wayang Topeng Dalang Klaten merupakan seni pertunjukan dan terus dilestarikan oleh sang maestro sekaligus generasi kelima Topeng Dalang Klaten, Joko Santoso. Seni pertunjukan itu disebut dengan Topeng Dalang atau Wayang Topeng.
Disebut Topeng Dalang dikarenakan hampir semua pemain yang terlibat berprofesi sebagai dalang. Disebut sebagai Wayang Topeng karena struktur adegan dalam perrtunjukan mengacu pada pertunjukan wayang kulit.
Topeng Dalang berkembang di kalangan dalang-dalang Klaten. Berdasarkan gotek atau cerita tutur, seni pertunjukan itu dikembangkan oleh Ki Mlaya Kusuma, seorang abdi dalem, dalang, dan penopeng pada masa kekuasaan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwana IX era 1861-1893.
"Tentu setelah ditetapkan menjadi WBTb Indonesia ini pelestarian terus dilakukan. Jangan sampai generasi mendatang tidak tahu ada seni pertunjukan ini," kata Nugroho.
Wayang Topeng Dalang Klaten menambah daftar budaya asal Klaten yang sudah ditetapkan sebagai WBTb Indonesia oleh Kemendikbudristek.
Sebelumnya, potensi Klaten yang ditetapkan menjadi WBTb Indonesia di antaranya tradisi budaya sebaran apam Yaaqawiyyu di Kecamatan Jatinom, payung Juwiring, hingga putaran miring gerabah Melikan.