Esposin, KARANGANYAR--Jalan Raya Solo-Karanganyar kota atau tepatnya di simpang tiga PT Gunung Subur Sejahtera Jaten Karanganyar merupakan black spot atau jalur rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Satlantas Polres Karanganyar mencatat 24 lakalantas terjadi di jalur itu sepanjang semester I tahun ini.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Agista Ryan Mulyanto, mewakili Kapolres AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan saat ini tengah mengevaluasi penyebab lakalantas di jalur tersebut, apakah karena minimnya penerangan jalan, jalur cepat, atau lainnya.
Menurut Kasatlantas, kasus lakalantas di jalur itu tertinggi di Karanganyar. "24 Lakalantas terjadi di jalur Jalan Solo-Karanganyar kota tepatnya di wilayah Gunung Subur," ungkapnya ketika berbincang dengan Esposin, Selasa (16/7/2024).
Kasatlantas mengatakan masih melakukan analisis penyebab tingginya lakalantas di jalur tersebut. Dia menguraikan di jalur itu terdapat area pabrik dan kawasan pendidikan, sehingga banyak aktivitas karyawan maupun siswa sekolah.
Satlantas akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan instansi lain dalam menganalisis kasus lakalantas di Kabupaten Karanganyar.
Dari total kejadian kecelakaan di Jateng, dia mengatakan Polres Karanganyar secara angka cukup tinggi. Di mana, Kabupaten Karanganyar nomor dua terbanyak kasus lakalantas di Jateng.
"800 Angka kecelakaan lalu lintas hingga semester pertama tahun ini," kata dia yang baru menjabat Kasatlantas Karanganyar ini.
Dia mengatakan ada beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas seperti faktor manusia, jalan, cuaca dan kendaraan. Berdasarkan analisis, lanjutnya, kebanyakan kecelakaan karena faktor manusia.
Saat ini, Polres Karanganyar tengah menggelar Operasi Patuh Candi 2024. Dalam operasi kali ini, terangnya, penindakan pelanggaran lalu lintas dilakukan dengan menggunakan ETLE baik statis yang telah terpasang di empat titik serta ETLE mobile.
"Dengan ETLE mobile, kita bisa lakukan penindakan di manapun, anggota juga akan ditempatkan di titik rawan kecelakaan," tuturnya.