Esposin, KARANGANYAR -- Pemerintah Kabupaten Karanganyar mengklaim sudah berupaya menekan persebaran virus african swine fever (ASF) atau flu babi afrika. Salah satunya berkoordinasi dengan Balai Veteriner Yogyakarta dan Pemprov Jateng.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Siti Maisyaroh, kepada Espos, Selasa (3/11/2020). Menurutnya, langkah antisipasi persebaran sudah dilakukan dengan memperketat transaksi dan penyemprotan disinfektan. Pihaknya juga meminta peternak dan warga yang mengonsumsi daging babi untuk waspada bila ditawari produk babi berharga di bawah pasaran.
10 Ekor Babi di RPH Solo Kena Virus African Swine Fever, Asalnya Dari Karanganyar
“Kami sudah ada koordinasi. Kemarin dari Pemprov Jateng juga sudah datang memeriksa kandang-kandang atau peternakan yang sudah kena penyakit tersebut. Pemeriksaan juga dilakukan oleh Balai Veteriner Yogyakarta yang dibawah Kementerian Peternakan langsung. Mereka yang menentukan bagaimana hasil penelitiannya karena kami tidak punya laboratorium untuk memeriksa sendiri. Kami juga sudah memberikan edaran agar peternak berhati-hati mendatangkan babi dari luar kota,” jelas Siti.
Mati Mendadak
Selain berkoordinasi dengan dinas terkait, pihaknya juga melakukan disinfeksi kandang secara berkala. Peternak juga diminta segera mengubur babi yang mati mendadak. Karena ditakutkan babi tersebut terkena ASF.Flu Babi Afrika Tidak Menular ke Manusia, Tapi...
“Harus dikubur, tidak boleh dibuang di sungai. Makanya peternak harus ada lahan untuk mengubur babi-babi yang kena. Tapi sampai saat ini baru beberapa saja, tidak sampai puluhan yang dimusnahkan,” imbuh dia.Terkait koordinasi untuk antisipasi persebaran virus ASF, Siti menjelaskan hal tersebut ranah Pemprov Jateng. Sehingga, tugas masing-masing kota/ kabupaten adalah menjaga arus transaksi babi di wilayah masing-masing.
Waduh! Babi dari Gondangrejo & Kebakkramat Terinfeksi Virus Flu Babi Afrika