SRAGEN—Sejumlah warung liar tanpa izin mulai menjamur di tepi Jl Solo-Purwodadi Km 25, tepatnya sebelah utara perlintasan kereta api Modro, Desa Soko, Kecamatan Miri. Pemilik warung tak menghiraukan surat teguran dari pihak desa dan kecamatan setempat.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
“Para pedagang nekat berjualan karena ada orang yang melindungi mereka sehingga nekat berjualan,” jelas Kardiyo, Kepala Desa Soko kepada Dia menambahkan, keberadaan sejumlah warung tersebut telah mengganggu pengguna jalan. Selain itu, mereka menempati lahan pengairan yang seharusnya tidak boleh untuk mendirikan warung. Surat peringatan pun sudah dilayangkan kepada para pemilik warung untuk segera membongkar warung tersebut. Namun sampai saat ini mereka tetap tidak mengindahkan teguran dan tetap berjualan di daerah tersebut. Pihaknya sudah melayangkan surat ke Satpol PP untuk menindak para pemilik warung. Satpol PP pun sudah melayangkan surat teguran, namun mereka abaikan. “Rencananya April kemarin akan ditindak oleh Satpol PP, tetapi sampai sekarang belum ada tindakan apa-apa, justru jumlah warung semakin banyak,” sesalnya.
Salah satu pemilik warung, Mariyem membantah tuduhan bahwa para pemilik warung tidak memiliki izin mendirikan warung. Dirinya telah mengeluarkan sejumlah uang guna membeli tempat tersebut dari pemilik lama. “Saya sudah keluar uang Rp4 juta untuk membeli warung ini, kondisinya sudah seperti sekarang ini. Bersama suami, tempat ini saya pakai untuk berjualan ikan bakar,” tegas perempuan yang berasal dari daerah Gedong Ombo, Sragen.
Dia menjelaskan baru satu pekan berjualan di lokasi tersebut. Luas warungnya berukuran 11 meter x 2,5 meter. Ia mengakui bahwa saat transaksi jual beli tidak disertai surat pembelian antara dirinya dan pemilik lama. Hanya menandatangani surat dan menyerahkan uang senilai Rp4 juta. Menurut pantauan Espos di lokasi, jumlah warung ada sembilan, konstruksinya terbuat dari bambu dan beratap terpal berwarna biru. Sejumlah warung tersebut menjajakan beraneka macam makanan seperti pecel, tahu kupat, ikan bakar. Di samping itu, ada dua orang yang sedang mendirikan warung di sepanjang tepi jalan tersebut.