Esposin, WONOGIRI -- Layanan transportasi umum Bus Rapid Transit atau BRT Trans Jateng koridor VII rute Solo-Wonogiri yang diluncurkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Selasa (8/8/2023), disambut gembira oleh warga Wonogiri.
Layanan transportasi umum itu dinilai bakal memudahkan mobilitas warga dengan cepat, nyaman, dan murah baik ke Sukoharjo, Solo, maupun sebaliknya. Para pedagang pakaian di pasar terbantu jika hendak kulakan barang di Pasar Klewer Solo.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Begitu juga dengan para pelajar, mahasiswa, pekerja, maupun mereka yang ingin sekadar jalan-jalan atau berwisata ke Kota Solo dan Sukoharjo. Informasi terkait layanan hingga lokasi pemberhentian atau halte bus itu bisa diakses di aplikasi Si Anteng milik Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jateng.
Dari arah Wonogiri, BRT Trans Jateng Koridor VII Solo-Wonogiri melayani rute dari Terminal Tipe C depan Pasar Kota Wonogiri menyusuri Jl Jenderal Sudirman, Jl RM Said, terus sampai jalan Solo-Wonogiri.
Sepanjang rute itu ada satu halte yakni di Giriwono (Dinas ESDM). Setelah itu berhenti di Terminal Tipe A di Selogiri, kemudian terus sampai Sukoharjo. Dari Terminal Tipe A Wonogiri sampai perbatasan Sukoharjo ada empat halte.
Masing-masing halte berlokasi di Taman Selogiri 2, Gemantar 2, Nambangan 2, dan Sendangijo 2. Masuk wilayah Sukoharjo ada 32 halte yang dilewati termasuk di Pasar Ir Soekarno dan The Park Solo Baru.
Pengguna BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri yang ingin jalan-jalan di kawasan pusat perbelanjaan Solo Baru bisa turun di halte The Park. Kemudian bagi pengguna yang ingin melanjutkan perjalanan ke Solo, misalnya ingin ke Pasar Klewer, PGS, BTC, wisata ke Keraton Solo, dan sekitarnya bisa turun di halte Benteng Vastenburg.
Jika ingin kulineran di kawasan Pasar Gede Solo pengguna bisa turun di halte Balai Kota atau halte Pasar Gede. Lalu jika ingin mengunjungi Masjid Raya Sheikh Zayed di Gilingan, Banjarsari, Solo, yang sedang ngehit juga bisa menggunakan BRT Trans Jateng dengan turun di halte Masjid Sheikh Zayed.
Antisipasi Kemacetan
Untuk saat ini hingga 13 Agustus mendatang masih berlaku promo tarif gratis untuk penumpang BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri. Setelah 13 Agustus berlaku tarif Rp4.000 untuk penumpang umum dan Rp2.000 untuk buruh, pelajar, dan veteran. Dengan 14 unit bus, masyarakat bisa mengakses layanan itu dari pukul 05.00 WIB sampai 19.00 WIB.Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah, Joko Setyawan, saat diwawancarai Esposin, Selasa (8/8/2023), mengatakan alasan dipilihnya jalur Solo-Wonogiri untuk operasional koridor VII BRT Trans Jateng karena secara historis ketiga wilayah itu memiliki kedekatan, baik geografis maupun kultural.
Antarwilayah itu saling mendukung. Solo lebih banyak berperan sebagai penyedia lapangan kerja, sedangkan Sukoharjo dan Wonogiri sebagai penyumbang tenaga kerja. Selain itu, Solo dan sebagian Sukoharjo menjadi pusat wilayah industri, wisata, dan pendidikan.
Mobilitas dengan model semacam itu sangat berpotensi menyebabkan kemacetan pada kemudian hari di rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri jika dibiarkan terus menerus. Belum lagi potensi kecelakaan lalu lintas yang bisa timbul dari kepadatan arus tersebut.
“Oleh karena itu, penyediaan angkutan umum yang nyaman, teratur, dan murah sangat diperlukan di wilayah tersebut. Sebenarnya masyarakat membutuhkan itu. Kalau kita tidak berpikir dan segera bertindak, tinggal menunggu waktu saja daerah itu akan mengalami macet [lalu lintas],” ujar dia.