Esposin, SOLO--Seorang perempuan setengah baya tanpa identitas ditemukan telantar di kawasan Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (30/11/2015). Perempuan tersebut kini telah dikirim ke Griya Palang Merah Indonesia (PMI) Solo untuk mendapatkan perawatan dan perhatian.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto, mengatakan perempuan tersebut diduga sudah beberapa hari menggelandang di kawasan terminal. Saat ditemukan petugas, perempuan tersebut masih sehat namun kondisinya lusuh.
Gelandangan tersebut, lanjutnya, lebih banyak berada di sisi barat terminal. Ia belum pernah sampai masuk ke dalam terminal atau di depan pintu terminal yang dilalui bus-bus.
“Kami sudah mengontak Satpol PP [Satuan Polisi Pamong Praja] dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk menyelamatkan perempuan itu. Kalau tak segera ditangani, khawatirnya nanti terjadi apa-apa,” kata Eko saat dihubungi Esposin, Senin (30/11/2015).
Setelah petugas Dinsosnakertrans datang, perempuan tersebut langsung dikirim ke Griya PMI Solo. Petugas Griya PMI Solo, dr Gatot, membenarkan adanya perempuan telantar dari terminal Tirtonadi yang dititipkan ke Griya PMI Solo.
“Iya benar. Saya dapat laporan ada perempuan telantar dari terminal dititipkan ke Griya PMI,” ujarnya.
Perawat Griya PMI, Siti Sofiya, menjelaskan perempuan tersebut diperkirakan berusia 58 tahun. Kondisinya saat dibawa ke Griya PMI sekitar pukul 15.00 WIB cukup kotor, sehingga ia langsung dimandikan dan dikeramasi perawat. “Namun, kondisi kesehatannya baik,” paparnya.
Saat diajak berbincang perawat Griya PMI, kata Siti, wanita tersebut mengaku bernama Kartini. Ia berasal dari Mojoagung, Jombang, Jawa Timur.
“Ia mengaku pernah punya suami, namun belum dikaruniai anak. Sekarang, ia tak punya rumah,” tambahnya.
Menariknya, kata dia, wanita tersebut membawa banyak batu akik ditangannya. Saat ditanya buat apa batu akik tersebut, ia menjawab pemberian suaminya.
Selama di Griya PMI, perempuan itu akan dirawat sampai kondisi kesehatannya benar-benar pulih. Jika memang mengalami gangguan jiwa, akan dititipkan ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD).