Warga berharap CFD di kawasan itu bisa diberlakukan mulai 2012. Aksi penggalangan tanda tangan dari warga yang melintas di Jl Kiai Mojo dimeriahkan dengan atraksi budaya dan seni dari warga sekitar. Para penggagas CFD Jl Kiai Mojo menggelar spanduk dan meminta tanda tangan dari warga yang melintasi jalan itu sebagai bentuk dukungan terhadap rencana pemberlakuan CFD di jalan dengan panjang sekitar 1,8 kilometer tersebut.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Koordinator aksi, Hudi Martanto, mengemukakan warga secara resmi telah mengajukan permohonan diberlakukannya CFD kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Perhubungan (Dishub). ”Lokasi yang diajukan yakni dari perempatan Baturono hingga tanggul Semanggi,” kata Hudi ketika ditemui wartawan di sela-sela aksi, Minggu (18/12/2011). Hudi menyatakan kawasan tersebut memungkinkan untuk penyelenggaraan CFD. Diharapkan dengan diberlakukannya CFD setiap Minggu pagi, sekaligus dapat mempromosikan potensi yang ada di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon.
Selain pengajuan kepada Pemkot, Hudi menambahkan warga juga mempersiapkan secara serius kawasan itu sebagai kawasan yang akan diberlakukan CFD. ”Beberapa persiapannya adalah dengan mengadakan kerja bakti untuk normalisasi saluran air agar saat CFD benar-benar diberlakukan, kondisi jalan ini bisa memadai untuk berbagai kegiatan warga masyarakat nantinya,” terangnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dishub Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad, menyatakan masih mengkaji kemungkinan diterapkannya CFD setiap Minggu pagi di Jl Kiai Mojo tersebut untuk 2012. ”Dalam waktu dekat ini kami akan menggelar pertemuan dengan warga bersangkutan terkait hal tersebut,” katanya.
Yosca menambahkan Jl Kiai Mojo merupakan jalan kota, sedangkan untuk bisa menyelenggarakan CFD di kawasan itu harus ada jalan alternatif untuk pengalihan arus kendaraan. ”Jalan alternatif ini agar berbagai kepentingan warga tidak terhambat,” pungkasnya.
sry