Esposin, WONOGIRI -- Puluhan warga di Dusun Sambirejo, Desa/Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, kini tak perlu lagi membeli sayuran dan sebagian kebutuhan makanan pokok. Sebab, mereka dapat mengambil bahan-bahan itu langsung dari pekarangan rumah.
Sejak Agustus 2022, warga Dusun Sambirejo berbondong-bondong menanam beragam sayuran dan tanaman hortikultura. Berbekal polybag, tanah, dan air, mereka mulai menanam sawi, buncis, terong, cabai, hingga tomat.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Selain bertujuan membantu perekonomian warga, aktivitas penanaman itu sekaligus menjadi bagian dari kompetisi kampung sayur di daerah setempat.
"Akhir Agustus 2022, warga setempat mendapat benih berisi beragam tanaman sayuran. Satu RT menanam bareng-bareng. Tapi yang diikutkan dalam penilaian sebanyak 25 pekarangan,” kata Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mawar Merah Dusun Sambirejo, Damis Haryanto, saat berbincang dengan Esposin, Senin (10/10/2022).
Penilaian lomba berlangsung, 7 September 2022. Penilainya merupakan tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Wonogiri. Adapun kompetisi dan penilaiannya dimasukkan dalam program pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang menjadi salah satu program PKK.
Baca Juga: Cegah Inflasi, Wonogiri Peroleh Jatah 8.000 Tanaman Cabai dari Bank Indonesia
Dalam waktu sebulan, tanaman itu mulai tumbuh dan ada yang sudah bisa dipanen. Sebagian warga, seperti Damis, mulai menikmati hasilnya.
“Saya menanam tanaman cabai, sudah panen. Sangat membantu warga karena enggak perlu lagi beli sayuran di jalan,” paparnya.
Sekretaris Desa (Sekdes) Puhpelem, Giyono, mengatakan, program penanaman di pekarangan warga itu sebenarnya dilakukan di seluruh dusun. Namun praktiknya hanya dilakukan di Dusun Sambirejo.
Belum lama ini, di dusun tersebut diguyur program irigasi perpipaan. Program itu berhasil mengubah pekarangan dan lahan warga yang tak produktif menjadi lahan pertanian pangan.
Baca Juga: Kisah Petani Wonogiri Cari Cuan dengan Membatik di Musim Kemarau
“Sejak ada irigasi perpipaan itu, air di Dusun Sambirejo jadi melimpah. Banyak orang yang memanfaatkan lahan pekarangannya. Sekarang, entah musim kemarau maupun musim hujan bisa ditanami tanaman pangan,” kata Giyono kepada Esposin, Senin.
Disinggung soal keterkaitan program pemanfaatan lahan pekarangan dengan program ketahanan pangan, Giyono menyebut tak ada. Program irigasi perpipaan di Dusun Sambirejo telah dibuat sejak 2018. Sementara program ketahanan pangan dengan memakai dana desa baru diterapkan pada 2022.