Esposin, SOLO -- Banjir yang menggenangi setidaknya lima kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, dalam dua hari terakhir, Kamis (22/12/2022) dan Jumat (23/12/2022), merugikan warga yang rumahnya tergenang air.
Meski demikian, mereka tidak punya banyak pilihan selain bertahan di tempat tinggalnya saat ini, sembari berharap ada langkah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk mengatasi banjir tersebut.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Banjir sudah menjadi ancaman bagi warga yang tinggal di dekat Kali Jenes ataupun Kali Pepe, Solo. Banjir yang menggenang pada Kamis-Jumat bahkan mencapai lutut orang dewasa. Warga hanya bisa mengungsikan barang-barang dari tempat tinggal mereka ke tempat yang lebih tinggi dan dari banjir.
Salah satu warga yang terdampak banjir di Pasar Kliwon, Solo, Kusmanto, mengaku harus dua kali membersihkan rumahnya karena terendam banjir. Meski demikian, warga RW 10 Kelurahan Semanggi ini mengaku tidak punya banyak pilihan dalam menghadapi banjir.
"Daerah sini memang sudah menjadi langganan banjir sejak dulu dari tahun 1990-an juga banjir apalagi kalau hujannya deras seperti kemarin. Tapi ya mau bagaimana lagi, kami sudah terbiasa dengan banjir, kalaupun ada langkah paling ya sebatas untuk menyiapkan lokasi kalau banjir dipindah ke Kantor Kelurahan atau Poskamling yang agak tinggi," jelasnya kepada Esposin, Minggu (25/12/2022).
Baca Juga: Update Banjir di Solo, Ratusan Rumah Terendam, Kelurahan Tampung PengungsiPria berusia 51 tahun ini berharap ada langkah yang lebih baik dari Pemkot Solo dalam mengatasi masalah banjir dan lebih memperhatikan warga yang tinggal di dekat sungai yang rawan meluap saat hujan deras.
"Dengan kejadian kemarin semoga memang ada langkah dari Pemkot Solo setidaknya mengurangi banjir di Kali Pepe sama Kali Jenes karena bahaya juga saat arusnya deras. Kalau bisa mungkin meninggikan tanggul dan dinding sungai supaya tidak meluap," urainya.
Berharap Ada Penataan Sungai
Permintaan yang sama juga diungkapkan Hartini, warga Kelurahan Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo, berharap ada penataan sungai yang membuat warga sekitar aman dari ancaman banjir.
"Kalau seperti saya ini pas banjir ya panik sendiri, mau mengungsi ke rumah saudara tapi kan barang-barang tetap harus diungsikan. Ya memang sini sering kebanjiran, tapi kalau bisa ada langkah dan bantuan dari Pemkot Solo untuk misalnya dinding sungainya dinaikkan atau sungai dikeruk supaya airnya tidak meluap," ujar perempuan berusia 47 tahun ini.
Selain dinding jembatan yang ditinggikan, ia juga berharap adanya solusi jangka panjang dari Pemkot Solo mengenai banjir tersebut. Sekaligus langkah yang bersifat mitigasi bagi para warga yang tinggal.
"Seumpama ada banjir gitu Pemkot Solo ya langsung tanggap bikin lokasi buat naruh barang-barang warga sama menyediakan makanan misalnya. Sama kalau bisa ada solusi jangka panjang dari Pemkot Solo supaya banjir ini tidak bahaya buat kami. Kami ini kan juga tinggalnya sudah lama di sini," lanjut Hartini.
Baca Juga: Banjir Genangi Ratusan Rumah di Semanggi Solo, Jalan Sempat DitutupPernyataan serupa juga diungkapkan Reihermansyah. Pria berusia 23 tahun ini mengapresiasi adanya perbaikan dinding sungai atau parapet di beberapa lokasi. Tapi menurutnya, ia berharap Pemkot Solo melakukan pengawasan lebih di Pintu Air Demangan.
"Pintu Air Demangan itu juga perlu diawasi karena arus yang deras itu bikin sungainya jadi meluap. Kalau bisa dinding-dinding sungai itu ditinggikan sama kalinya dikeruk supaya bisa menampung debit air saat banjir," ujar warga RW 012 Kelurahan Semanggi ini.