SRAGEN - Warga miskin asal Sragen yang memenuhi syarat diminta mengikuti program magang ke Jepang. Hingga Rabu (10/10/2012), warga miskin yang mendaftar belum memenuhi target Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen.
Kepala Disnakertrans Sragen, Tasripin, mengungkapkan sebenarnya sosialisasi program sudah dilakukan ke kecamatan-kecamatan. Namun jumlah pendaftarnya belum sesuai harapan. Ia memerkirakan salah satu penyebabnya karena persyaratan yang ditetapkan untuk mengikuti program tersebut, cukup banyak. Antara lain pendidikan formal minimal SLTA, jenis kelamin laki-laki, usia pada saat pendaftaran minimal 20 tahun dan maksimal 27 tahun, berkelakukan baik, tinggi badan minimal 160 cm, berat badan minimal 50kg. Khusus fisik, tidak boleh cacat, bertato atau bekas tato, tindik, tuli, terkena penyakit kulit, buta warna, berkacamata, tidak memiliki bekas operasi.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
“Rencananya seleksi dilaksanakan 21-25 Januari 2013. Seleksi meliputi tes fisik, matematika, Bahasa Jepang, wawancara,” jelasnya kepada Esposin, Rabu (10/10/2012). Sebenarnya, kata Tasripin, Disnakertrans sudah meminta alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sragen untuk mengadakan kursus bahasa Jepang bagi warga miskin. Kursus rencananya dimulai 1 November. Jika ternyata pendaftar dari keluarga miskin tidak sesuai kuota, pendaftar umum yang akan mengikuti kursus diperbolehkan dan tidak dipungut biaya. Tapi jika nantinya lolos seleksi, pendaftar umum harus menanggung biaya keberangkatan ke Jepang sendiri. “Bantuan biaya keberangkatan ke Jepang hanya khusus bagi warga miskin,” ujarnya.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Disnakertrans Sragen, M Afif Ajiputra, menambahkan 17 Oktober nanti Disnakertrans akan mengundang semua camat di Sragen untuk menyosialisasikan program magang ke Jepang, khususnya bagi warga miskin. Harapannya semakin banyak warga yang mendaftar sehingga seleksi bisa digelar di Sragen. Panitia seleksi meminta minimal ada 300 orang yang siap diseleksi, jika ingin ada seleksi di Sragen.