Esposin, KARANGANYAR — Jalan rusak ringan hingga berat di Kabupaten Karanganyar yang terjadi sejak dua tahun terakhir banyak dikeluhkan warga. Mereka mendambakan jalan di Karanganyar kembali mulus seperti dulu.
Warga Dungsari, Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Nina Wahyuni, mengatakan jalan rusak hampir ditemui di berbagai wilayah di Karanganyar. Jalan Matesih-Karanganyar yang biasa dilaluinya banyak berlubang di sana-sini.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Rindu jalan mulus. Ya dua tahun ini lah jalannya rusak," katanya kepada Esposin, Kamis (17/11/2022).
Dia berharap perbaikan jalan bisa dikerjakan sehingga akses warga menjadi lancar. Selama ini kondisi jalan rusak rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Hal senada disampaikan warga Puntuk, Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Hadi Tardo yang mengeluhkan kondisi jalan rusak. Jalan Karangpandan-Ngargoyoso yang rusak hanya ditambal sulam oleh Pemkab Karanganyar. Sebelum ditambal oleh Pemkab, dia terpaksa menutup lubang jalan dengan ladu dan rerumputan. Ini agar pengguna jalan tidak terjatuh saat melintasi jalan berlubang.
Baca Juga: Jalan Solo-Karanganyar Bergeronjal, Pasien di Mobil Ambulans Keluhkan Pusing
"Banyak yang jatuh kejeglong. Jadi saya tutup pakai tanah dengan rumput. Tapi sekarang sudah ditambal pemkab," katanya.
Warga lain, Sutrini, juga menyampaikan jika jalan rusak di jalur Karangpandan-Ngargoyoso ini paling parah terjadi dalam setahun terakhir. Padahal sebelumnya jalur tersebut tak pernah rusak parah. Dia berharap pemkab bisa memperbaiki jalan tidak dengan metode tambal sulam. Namun dibangun baru sehingga jalan kembali mulus.
"Kasihan sering pemotor jatuh. Hindari jalan berlubang jalan lalu jatuh," tuturnya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meminta warga bersabar dengan kondisi infrastruktur jalan yang rusak tersebut. Dia sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) untuk menginventarisasi jalan rusak. Kemudian diminta segera melakukan upaya cepat seperti tambal sulam jalan.
Baca Juga: Ambrol, Jembatan Nglurah Tawangmangu Ternyata Sudah 50 Tahun Berdiri
Bupati mengakui dua tahun pandemi Covid-19 menyebabkan terjadi pelambatan pengerjaan infrastruktur, terutama jalan. Hal ini dikarenakan anggaran pengerjaan infrastruktur teralihkan untuk penanganan covid-19. Bupati berjanji pembangunan jalan akan dikerjakan tahun depan.
"Ya saya sudah keliling-keliling memang jalan banyak rusak. Sudah kita petakan dan akan diperbaiki segera," katanya.