Solo (Espos)--Sejumlah warga berbagai kelurahan di Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (15/1) siang memprotes layanan pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) oleh petugas setempat.
Alasannya, mereka tidak diberi kesempatan untuk mengajukan permohonan pembuatan dan perpanjangan KTP/KK, lantaran saking banyaknya pemohon yang datang. Berdasar keterangan yang dihimpun Espos di Kantor Kecamatan Jebres, protes bermula saat beberapa warga hendak mengajukan permohonan perpanjangan dan pembuatan KTP/KK sekitar pukul 10.30 WIB.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Ketika itu, petugas kecamatan menutup layanan mesin nomor antrean dikarenakan jumlah pemohon yang sedang menunggu proses terlalu banyak. Petugas khawatir, layanan perpanjangan dan pembuatan KTP/KK akan melebihi batas waktu jam kerja petugas. "Sesuai arahan atasan, mesin nomor antrean kami tutup pukul 10.30 WIB," ujar Agus, petugas Linmas kecamatan setempat.
Menurut dia, sejumlah pemohon pembuatan KTP/KK kecewa akibat ditutupnya mesin nomor antrean. Bahkan beberapa pemohon langsung menyampaikan protes kepada petugas. Sebagian yang lain mengeluarkan kata-kata kasar seperti mengumpat. Namun Agus menegaskan, protes tersebut tidak sampai merusak fasilitas kantor atau mengganggu kinerja petugas.
Sedangkan salah seorang petugas administrasi Kecamatan Jebres, Bambang S menjelaskan, mesin nomor antrean baru dioperasikan sekitar dua pekan terakhir. Mesin itu berfungsi mengurutkan pemohon perpanjangan dan pembuatan KTP/KK. Sehingga, tidak sampai terjadi crowded atau kerumunan di ruang permohonan pembuatan KTP/KK.
kur