Esposin, SOLO–Warga Kelurahan Gajahan memohon diberikan ruang untuk berjualan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Alun-alun Kidul (Alkid) Solo setelah selesai direvitalisasi.
Hal itu mengemuka pada acara Sambang Warga yang kali pertama diselenggarakan Pemkot Solo saat dipimpin Wali Kota Solo Teguh Prakosa di Ndalem Mloyokusuman, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Rabu (7/8/2024) malam.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Kegiatan itu dihadiri puluhan warga yang berasal dari Kelurahan Baluwarti, Gajahan, Pasar Kliwon, dan Kelurahan Kauman. Mereka merupakan pengurus RT/RW, pengurus lembaga di kelurahan, tokoh masyarakat, dan agama.
Teguh mengajak Sekda Solo Budi Murtono, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Solo, direktur BUMD, camat, dan lurah, untuk belanja masalah.
Acara serupa berupa Sanja Warga pernah dilakukan Wali Kota Solo era F.X. Hadi Rudyatmo. Tapi kemudian ditiadakan saat Gibran Rakabuming Raka memimpin Solo. Gibran mulai memimpin Solo saat pandemi Covid-19.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gajahan Susanto menjelaskan salah satu tahap awal revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) adalah di Alun-alun Kidul. Revitalisasi tersebut merupakan salah satu dari 17 titik prioritas pembangunan Solo.
“Alun-alun Kidul direnovasi, mohon pelaku UMKM khususnya warga Gajahan, mohon diberikan tempat atau wadah bagi paguyuban UMKM kami,” jelas dia.
Selain itu, Ketua LPMK Gajahan menjelaskan warga ingin memanfaatkan Ndalem Joyokusuman. Warga tidak hanya sekadar menonton aktivitas tertentu di Ndalem Joyokusuman namun terlibat untuk pemberdayaan masyarakat.
Teguh menjelaskan penataan pedagang kaki lima (PKL) Alkid akan dipusatkan di pojok selatan barat Alkid. Ruang tersebut akan digunakan PKL yang sudah ada. Sedangkan sisi selatan timur untuk kerbau keturunan Kyai Slamet.
“Yang di selatan barat akan dikumpulkan seperti selter, foodcourt, pembeli bisa makan di mana saja sesuai tempatnya,” jelas Teguh.
Teguh menyarankan warga Gajahan membentuk paguyuban UMKM sendiri dengan memanfaatkan tempat lain, misalkan fasilitas parkir Ndalem Joyokusuman waktu malam.
“Untuk mengawali susah, di awal memang butuh perjuangan. Nanti bisa mendapatkan pelatihan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo,” papar Teguh.