Esposin, KLATEN -- Warga Dukuh, Kecamatan Delanggu, Klaten, dan manajemen pabrik garmen PT Sumber Sandang Top duduk bersama membahas keberadaan Sungai Sigong yang berada di dalam kompleks pabrik.
Pertemuan yang digelar di kantor desa Dukuh, Delanggu, Senin (22/6/2020) tersebut merupakan tindak lanjut pendudukan warga di kompleks pembangunan pabrik garmen di desa setempat, Jumat (19/6/2020).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Berdasarkan pantauan Esposin, pertemuan warga dengan perwakilan pabrik garmen PT Sumber Sandang Top dimediasi Pemdes Dukuh.
Dibuka Kembali, Tempat Wisata di Solo Masih Sepi Pengunjung
Hadir pula pada kesempatan itu, Kepala Desa (Kades) Dukuh, Supeket Joko Setyawan; Pelaksana Tugas (Plt) Camat Delanggu, Jaka Suparja; aparat keamanan; dan elemen masyarakat lain di Dukuh.
Di pertemuan dengan warga Dukuh, Delanggu, PT Sumber Sandang Top diwakili Priyono.
Salah satu pokok pembahasan yang urgen, yakni keberadaan Sungai Sigong yang berada di kompleks pembangunan pabrik garmen.
Gempa M 5,0 Guncang Barat Daya Pacitan Terasa Sampai Soloraya, Sempat Dikira Erupsi Merapi
Warga Dukuh merasa keberatan dengan kebijakan manajemen pabrik garmen yang menempatkan sungai di dalam pabrik.
Mengecek Aliran Sungai
Di sisi lain, warga meminta Sungai Sigong berada di luar kompleks pabrik garmen.Keberadaan sungai di dalam kompleks pabrik dikhawatirkan dapat menyulitkan warga atau petani yang ingin mengecek aliran sungai.
Kebakaran Pabrik Paling Mematikan di Dunia, dari Tekstil sampai Petasan
Sungai Sigong juga berfungsi sebagai saluran irigasi untuk mendukung areal pertanian warga di Dukuh, Delanggu.
"Saya berharap pertemuan ini dilakukan dengan ati [hati] yang adem. Semoga bisa memperoleh keputusan yang baik. Di sini, saya selaku mediator," kata Kades Dukuh, Kecamatan Delanggu, Supeket Joko Setyawan, di sela-sela pertemuan.