Esposin, WONOGIRI — Penerima beasiswa kuliah berharap Pemerintah Kabupaten Wonogiri melanjutkan program beasiswa. Mereka menilai beasiswa itu sangat membantu meringankan beban orang tua, terlebih bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Sebelumnya, Bupati Sragen, Joko Sutopo tak segan untuk menghentikan program beasiswa tahun ini dan selanjutnya. Pasalnya , sejak program bergulir pada 2016, para penerima tak memberi kontribusi nyata untuk daerah atau masyarakat. Para penerima beasiswa tersebut mendapatkan dana Rp12 juta/orang dari Pemkab.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Bupati menyatakan akan benar-benar menghentikan pemberian beasiswa jika penerima pada 2020 lalu tak bisa menjawab tantangannya, yakni mereka harus memberi kontribusi. Pada tahun lalu Pemkab memberi beasiswa bagi 600 mahasiswa yang terdiri atas 392 mahasiswa penerima program 2019 dan 208 mahasiswa penerima baru. Total anggarannya Rp7,5 miliar.
Libur Nataru Selesai, 4.754 Orang dari Wonogiri Balik ke Perantauan
Salah satu penerima beasiswa, Dwi Mulyani, 18, berharap program beasiswa bisa terus berjalan. Bagi mahasiswi dari keluarga sederhana seperti dirinya, beasiswa Rp12 juta setahun sangat membantu meringankan beban ibunya yang merupakan orang tua tunggal. Selain mendapat beasiswa dari Pemkab Wonogiri, mahasiswi semester I Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur itu memperoleh beasiswa dari pemerintah pusat melalui program Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah.
Bupati Wonogiri: Keterbatasan Faskes dan Nakes Jadi Pertimbangan Hajatan Dilarang & Wisata Ditutup
Beli Laptop
Warga Slogohimo, Wonogiri itu bersyukur Pemkab juga memberi beasiswa. Dia akan menggunakan beasiswa Pemkab untuk membeli laptop, buku, dan peralatan lainnya untuk mendukung perkuliahan. Sementara, biaya kuliah sudah dikaver beasiswa dari KIP Kuliah.“Kalau tidak mendapat beasiswa dari Pemkab, ibu saya mungkin masih menanggung beban berat karena harus memenuhi kebutuhan perkuliahan saya lainnya. Ibu saya hanya membuka warung makan di Bekasi. Bapak saya sudah meninggal dunia,” ucap Dwi saat ditemui Esposin, di kawasan kota Wonogiri belum lama ini.
Terpisah, Ketua Ikatan Mahasiswa Berprestasi atau Imapres Wonogiri, Aziz Widhi Nugroho, menyatakan siap menjawab tantangan Bupati. Imapres adalah organisasi yang beranggota para penerima beasiswa Pemkab. Menurut mahasiswa S2 Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu ada dua hal yang perlu diperhatikan mahasiswa penerima beasiswa. Yakni kegiatan pengabdian masyarakat mesti bersifat kolektif agar kegiatan efektif. Selain itu kegiatan yang dilaksanakan harus berdampak besar untuk masyarakat dan daerah.
Kasus Covid-19 Wonogiri Diprediksi Masih Meningkat, Ini Alasannya