Solo (Espos)--Sebanyak 28 kepala keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Kali Jenes, Sondakan, Laweyan meminta Pemkot Solo membangunkan rumah susun (Rusun) di wilayah itu. Sebab, selama ini, daerah mereka selalu menjadi langganan banjir dan rumah yang dihuni 28 KK sudah tidak layak huni.
Hal itu terungkap beberapa waktu yang lalu saat anggota Komisi IV DPRD Tutik Marikariyanti mendatangi daerah itu. “Ada 28 KK yang ada di pinggir Kali Jenes setiap banjir selalu kena dampaknya. Selain itu rumahnya sangat memprihatinkan dan jauh dari layak,” ungkap Tutik kepada Espos, Jumat (4/6).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Dia mengatakan, karena kasus kebanjiran selalu berulang-ulang, mereka berharap Pemkot dapat membuatkan Rusun sebagai salah satu solusi agar tidak kebanjiran lagi. Tutik mengatakan, pembangunan Rusun dapat dilakukan di bekas area permakaman yang saat ini tidak lagi digunakan seluas 800 meter.
Tutik yang sempat meninjau langsung lokasi menilai kondisi rumah warga sudah memprihatinkan sehingga tuntutan warga itu harus mendapatkan perhatian dari Pemkot. Dia mengingatkan, fokus pembangunan Rusun jangan hanya ada di Solo bagian utara saja. Namun, lanjut dia, juga harus dilakukan di wilayah lain yang memang membutuhkan.
dni