Esposin, SOLO—Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengunjungi SMP Budi Utomo di Jalan Bromo Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Senin (12/8/2024) pagi. Kedatangan Teguh bukan sekadar kunjungan biasa.
Dia memberikan pengarahan terkait terkait kesehatan mental siswa, di hadapan ratusan siswa baru SMP Budi Utomo. Dalam kesempatan itu dia menekankan pentingnya perlindungan anak dari tindak perundungan atau bullying.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Tidak hanya bullying verbal dan bullying nonverbal, tapi juga bullying di dunia digital atau cyber. Banyak contoh kejadian tragis terkait dampak dari tindakan bullying atau perundungan, di anak-anak muda.
Melalui edukasi yang baik dan pemahaman bersama semua pihak, diharapkan tidak terjadi tindak bullying di kalangan siswa. Teguh juga menekankan pentingnya pemahaman siswa terhadap materi bahasa Jawa.
“Ini yang membedakan dengan sekolah lain. Di sini MPLS satu bulan. Kalau sekolah-sekolah lain hanya lima hari. Dalam MPLS ini diutamakan mengubah perilaku anak yang berbeda-beda di rumah,” tutur dia.
Ketika anak-anak berada di sekolah, Teguh menjelaskan standar sikap dan perilaku anak lebih terarah. Sekolah hadir dalam membentuk mental sikap dan perilaku para siswa, sesuai dengan yang diharapkan.
“Mulai dari bangun pagi, beraktivitas, sampai tidur lagi, sudah banyak hal yang disampaikan selama kegiatan MPLS. Maka saya tidak terlalu banyak menyampaikan masalah pembangunan karakter,” aku dia.
Teguh mengaku lebih banyak memberikan apresiasi kepada para siswa yang mempunyai keterampilan dan berprestasi. “Ini jadi bagian yang harus disiapkan, bahwa karakter siswa harus diutamakan,” kata dia.
Teguh mengungkapkan sistem zonasi telah menunjukkan gejala atau sisi kurangnya. Menurut dia, dengan sistem zonasi, lebih banyak yang tidak niat bersekolah, ketimbang yang niat untuk bersekolah.
“Karena dengan zonasi itu, antara yang niat sekolah dan yang tidak niat, banyak yang tidak niat sekolah. Maka membentuk karakter ini akan lebih sulit di sekolah negeri, daripada di sekolah swasta,” tandas dia.
Senada disampaikan Kepala SMP Budi Utomo Solo, Muhammad Tri Fauzan. Hadir langsung dalam kegiatan tersebut pimpinan Ponpes Budi Utomo, Muhammad Thoyibun.
“Pak Thoyibun menyampaikan beberapa hal kegiatan siswa antara lain MPLS satu bulan untuk penguatan pendidikan karakter siswa. Di sini betul-betul kita tempa sejak dini, penguatan karakter,” urai dia.