WONOGIRI -- Pelayanan di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS) sempat diprotes karena sejumlah tenaga medis mengikuti acara HUT ke-57, Senin (21/1/2013). Pasalnya, pasien disuruh menunggu karena ada acara seremonial. Sejumlah pasien ada yang terpaksa pulang dan ada pula yang masih bertahan.
“Sekitar pukul 08.00 WIB, saya mengantar tetangga saya yang sakit batu ginjal ke RSUD untuk periksa. Saat itu ada petugas yang mengatakan bahwa ada acara dan kami disuruh menunggu. Tapi, tidak ada informasi secara resmi,” kata seorang warga Lingkungan Kaloran, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Heri Adibudiyanto, saat dihubungi Esposin, Senin.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Saat itu, lanjut dia, ada puluhan pasien yang pulang ke rumah dan ada pula yang masih menunggu karena rumahnya jauh. Menurutnya, ada juga yang dilayani setelah makan siang atau di atas pukul 12.00 WIB.
“Jika ada acara seperti itu, sebaiknya pelayanan untuk masyarakat tetap diutamakan karena acara seremonial semacam itu bisa diwakilkan. Ini berkaitan dengan masalah nyawa seseorang dan tidak bisa ditunda,” ujarnya yang juga Ketua LSM Putra Perwira Bangun Bangsa (PPBB) Wonogiri. Ia lalu mengantar tetangganya tersebut ke tempat prakter dokter di luar RSUD karena tidak ada kejelasan waktu pelayanan.
Terpisah, Direktur RSUD dr SMS Wonogiri, Setyarini, membantah adanya penundaan pelayanan di RSUD. Ia mengakui saat Bupati Wonogiri datang dan acara seremonial peringatan HUT tersebut dimulai, sejumlah tenaga medis ikut dalam acara tersebut.
“Beberapa tenaga medis memang mengikuti acara HUT, tetapi hanya sekitar setengah jam. Saat itu, pak Bupati datang. Setelah itu, mereka kembali ke tugas masing-masing untuk melayani pasien,” katanya saat dihubungi Esposin, Senin.
Terkait pasien yang menunggu hingga setelah pukul 12.00 WIB, lanjut dia, berada di bagian Poliklinik Bedah Orthopedi. Menurutnya, saat itu ada operasi yang memakan waktu dua hingga tiga jam, sedangkan dokter hanya ada satu orang.
“Di bagian Bedah Orthopedi hanya ada satu dokter. Saat itu sedang ada operasi. Dia juga izin tidak bisa datang dalam acara. Setelah operasi, pasien lain juga cepat dilayani,” imbuhnya.