Esposin, BOYOLALI — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) memastikan pengerukan Waduk Cengklik tidak akan dilakukan tahun ini karena belum masuk dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2015.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pejabat Humas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Sukoco, mengatakan rencana pengerukan Waduk Cengklik sebenarnya telah diprogramkan, namun pelaksanaannya tidak dapat dilaksanakan tahun ini. Menurut dia, selain belum dimasukkan dalam DIPA 2015, pengerukan Waduk Cengklik juga membutuhkan pengkajian banyak hal, termasuk biaya.
Dia menambahkan pengerukan waduk tidak dapat dilakukan sembarangan karena jika terjadi kesalahan malah dapat mengakibatkan kerusakan bangunan fisik waduk. Selain itu diperlukan pertimbangan akan diletakkan di mana hasil kerukan tersebut.
“Yang namanya mengeruk harus benar-benar melalui pengkajian yang matang, termasuk biaya, penentuan lokasi sudut pengerukan, dan penyediaan lahan penempatan sedimen kerukan, karena sedimen kerukan itu perlu dihitung volume sedimen. Sering terjadi sedimen kerukan baru sehari sudah hilang diambil orang sebelum sempat dihitung, jadi diperlukan pemilihan lokasi yang aman,” kata dia saat dijumpai Esposin di ruang kerjanya, Rabu (1/7/2015).
Dia menjelaskan pengerukan Waduk Cengklik kemungkinan baru akan dibahas pada penyusunan RKA-KL Agustus mendatang terkait perencanaan 2016. Namun menurut dia, realisasi pengerukan masih belum dapat dipastikan karena masih harus mengacu pada skala prioritas juga ketersediaan dana.
Pejabat Pembuat Komitmen Operasional dan Pemeliharaan (PPK OP) 4 BBWSBS, Yogi Pandu Satriawan, mengatakan meski tidak jadi dikeruk, sejumlah perbaikan fisik waduk telah dan akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Sebanyak dua roda gigi pintu air sudah kami perbaiki 2014 lalu. kemudian selanjutnya perbaikan dua daun pintu penguras air. Oktober mendatang saluran intake juga akan diperbaiki,” kata dia saat dijumpai Esposin di ruang kerjanya, Rabu.
Kecewa Ketua Kelompok Tani Desa Donohudan, Hadi Parjiyanto, mengaku kecewa realisasi pengerukan Waduk Cengklik tidak dapat dilakukan tahun ini.
“Ini sudah masuk kemarau, sementara daya tampung air waduk terus berkurang setiap tahunnya. Wacana pengerukan kan sudah ada sejak dulu, tapi kok selalu mundur terus,” kata dia saat dijumpai Esposin di kediamannya, Rabu.
Hal senada diungkapkan petani Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak, Mukidi, 35.
Menurut dia, pengerukan seharusnya sesegera mungkin dilakukan untuk menopang program swasembada pangan pemerintah. “Sebenarnya kecewa karena tidak dapat mengejar target tanam di MT III, tapi mungkin pihak BBWSBS memang punya pertimbangan lain,” kata dia.