Esposin, SOLO -- Harga kedelai yang terus melambung membuat para perajin tahu di Solo harus memutar otak untuk bisa terus berproduksi. Namun jika harga kedelai yang saat ini mencapai lebih dari Rp11.000/kg terus naik, tidak menutup kemungkinan mereka harus menghentikan produksi.
Salah satu perajin tahu di wilayah Krajan, Mojosongo, Jebres, Solo, Giyarto, mengaku harga kedelai saat ini bisa dikatakan termahal selama ia menjadi perajin tahu. "Ini harga yang paling mahal. Sekarang sudah Rp11.000 lebih per kilonya. Padahal harga normalnya dulu antara Rp6.000-Rp7.000/kg," katanya, Rabu (16/2/2022).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kondisi tersebut memaksa para perajin tahu untuk mengurangi ukuran irisan tahu agar tidak rugi namun tetap bisa diterima pasar. "Sebab kalau harga dinaikkan, penjual tidak mau. Kalau harga kedelai terus naik, lalu pedagang tidak mau harga naik, ya bisa saja berhenti produksi," katanya.
Baca Juga: Duh, Tempe dan Tahu di Boyolali Kian Mini Imbas Harga Kedelai Naik
Saat ini dalam sehari ia menghabiskan sekitar 90 kg kedelai untuk membuat tahu. Di lokasi itu setiap harinya ada sembilan perajin tahu yang berproduksi. Giyarto mengatakan harga kedelai yang terus meningkat sangat berdampak pada produksi tahu di Solo.
Menurutnya harga kedelai saat ini mencapai Rp11.250/kg. Harga itu sudah bertahan sejak dua pekan terakhir. Namun sejak setahun terakhir harga kedelai memang terus meningkat.
Baca Juga: Balada Perajin Tahu Karanganyar di Tengah Kenaikan Harga Kedelai
Mengurangi Ukuran
Kondisi tersebut menjadi kendala tersendiri bagi perajin tahu. Sebab jika harga tahu dinaikkan, Kemungkinan besar tidak bisa diterima pasar. Namun jika tidak, tentu akan rugi karena harga bahan pokoknya sudah tinggi.Dengan begitu rata-rata para perajin memilih untuk mengurangi ukuran irisan tahu. Ia pun berharap harga kedelai di Solo bisa kembali turun ke harga wajar, yakni di bawah Rp8.000/kg.
Baca Juga: Harga Kedelai Tembus Rp11.000, 40% Pengrajin Tahu Tempe di Jateng Kolaps
Hal yang tak jauh beda juga disampaikan perajin tahu lainnya, Hendro. Ia mengatakan untuk sementara para perajin tahu menyiasati kenaikan harga kedelai dengan mengurangi ukuran tahu. Di sisi lain ia mengatakan dari sisi pasokan tidak ada persoalan.
Hanya dari segi harga, saat ini sudah tinggi. "Kalau barangnya tidak susah, tapi harganya yang mahal. Kalau harga tahu naik pelanggan nanti komplain. Sejauh ini produksi tidak ada penurunan, stabil," katanya.