Esposin, SRAGEN — Dinamika politik di Kabupaten Sragen mulai bergeliat. Belakangan muncul wacana memasangkan mantan Wakil Bupati (Wabup) Sragen, Dedy Endriyatno, dengan Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi.
Dorongan tersebut dilontarkan tokoh masyarakat, Saiful Hidayat, saat dihubungi Esposin, Rabu (1/2/2023). Saiful mendorong agar parpol selain PDIP untuk berkoalisi. Dorongan itu muncul, menurutnya, dari suara akar rumput yang menginginkan perubahan.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Budiono Rahmadi atau lebih akrab disapa Mas Bro menyambut baik dorongan tersebut. Dia mengatakan kalau melihat jumlah kursi, maka koalisi parpol di luar PDIP itu menjadi keniscayaan. Dia mengatakan tidak mungkin calon dari PDIP mau menjadi wakil ketika berkoalisi dengan partai lain.
“Artinya partai di luar PDIP yang punya hajat atau niat di Pilkada ya harus membuat poros koalisi, kecuali bila targetnya hanya calon wakil bupati,” ujar Mas Bro.
Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan partai lain yang pengin maju di Pilkada Sragen 2024. Dia mengklaim tidak berambisi mencalonkan diri sebagai bupati, tetapi hanya berwacana dan berihtiar. Kalau masyarakat setuju dan mendukung, Mas Bro menyatakan kesiapannya maju dan berkoalisi dengan partai lain.
“Kalau ada wacana Dedy-Mas Bro itu kami menghargai. Kami perlu melihat persepsi masyarakat seperti apa. Mestinya perlu survei yang benar dan menyeluruh ke masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, mantan Wabup Sragen, Dedy Endriyatno, juga mendengar wacana menduetkannya dengan Mas Bro. Ia mengaku mengkaji wacana itu.
Politikus PKS ini mendengar duet itu saat berkunjung ke tokoh-tokoh masyarakat. Dia mengatakan ketika Mas Bro turun menemui tokoh masyarakat juga ada yang menyarankan agar berpasangan dengannya.
“Selain itu wacana lain muncul juga, yakni adanya tokoh yang sudah dikenal masyarakat Jawa Tengah yang akan ikut meramaikan bursa Pilkada Sragen. Semua wacana itu perlu kajian untuk menajamkan kemenangan,” jelas Dedy.
Dia menerangkan elemen politik di Sragen tidak hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Selain itu, tokoh yang memiliki kemampuan untuk memimpin Sragen juga tidak hanya Dedy dan Mas Bro, sehingga semua perlu kajian mendalam.
“Bagi saya memilih meredam ego pribadi dulu kemudian membentuk koalisi perubahan Sragen. Setelah itu baru kami cari tokoh yang memiliki kemampuan untuk membawa perubahan di Sragen dan memiliki potensi kuat untuk menang,” katanya.
Dedy mengaku sudah berkomunikasi dengan tokoh pilihannya tetapi enggan identitasnya. “Tokoh itu sudah ada rembugan awal dengan saya. Beliau tertarik. Jelas non PDIP. Tokoh ini sudah banyak yang mengenal,” jelasnya.