Sukoharjo (Esposin)--Ratusan warga Rusunawa di Joho, Sukoharjo mengeluh menyusul wabah penyakit kulit yang menyerang sejak hertahun-tahun.
Beberapa warga yang ditemui menyatakan penyakit kulit tersebut di antaranya dompo, kadas, kurap dan sebagainya.
“Saya sudah tiga tahun di sini dan lebih sering kena penyakit daripada tidak. Ini bekas-bekas terkena penyakit itu masih ada,” ujar salah seorang penghuni Blok B, Rusunawa, Suprianti, 38, ketika ditemui di kediamannya, Rabu (16/11/2011).
Menurut dia beberapa hari lalu baru saja sembuh dari penyakit dompo yang menyerang bagian dahi. Sebelumnya, papar dia, penyakit serupa menyerang bagian tangan dan tubuh.
Salah seorang warga lainnya, Sri Mulyani S, 68, menyatakan beberapa kali terserang penyakit gatal di tubuhnya. Namun dia mengaku tak tahu apa penyebab penyakit kulit yang dideritanya. “Sebenarnya air di sini jernih. Tetapi kalau memasak saya memang tidak menggunakan air dari fasilitas rumah ini, saya memakai air galon yang saya beli dari warung,” terang dia.
Keluhan senada juga dikemukakan warga lainnya Budianto, 28. Dia yang mengaku baru tiga bulan menghuni Rusunawa bersama anaknya, Rafa, 1,5, sudah terserang penyakit kulit itu.
“Ini gatal-gatal di dekat mata saya belum sembuh total. Bekas-bekas terkena dompo masih tampak memerah, begitu pula dengan anak saya,” ujar Budianto.
Terkait persoalan ini Ketua Paguyuban Rusunawa Blok B, Yoyok Untung W mengaku telah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Sukoharjo. Namun hingga kini belum ada tindkan riil penanganan penyakit yang menyerang warganya.
“Beberapa waktu lalu kami memang telah lapor ke DPPKAD karena ada kebocoran bangunan. Sekaligus dalam laporan itu saya juga memberitahukan adanya penyakit yang menghinggapi warga kami. Tetapi karena Rusunawa itu masih menjadi kewenangan pusat, DPPKAD tidak berani melangkah,” papar Untung.
Ditanya apa penyebab penyakit tersebut dia mengaku belum bisa memastikannya. Karena beberapa warganya muncul berbagai dugaan di antaranya ada yang menduga karena akibat serangga, air dan sebagainya.
“Saya memang belum melapor ke dinas kesehatan, sebetulnya sekarang ini kami baru berencana lapor. Tetapi ternyata wartawan malah sudah lebih dulu datang ke sini,” terang dia.
Secara terpisah, Kepala DKK Sukoharjo, Guntur Subiyantoro menyatakan saat ini pihaknya sedang menerjunkan tim guna menyelidiki kasus tersebut. “Kami sedang menerjunkan tim ke lapangan,” terang dia.
(ian)