Esposin, SOLO -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo mencatat adanya lonjakan volume sampah harian di Kota Solo yang mencapai 27,67 persen per hari selama Bulan Puasa 2021 dibandingkan hari biasa. Hal itu mengakibatkan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo di Mojosongo, Jebres, Solo, kelebihan kapasitas.
Berdasarkan data DLH Kota Solo, jumlah sampah sebelum puasa 252 ton per hari meningkat menjadi 322 ton per hari selama Ramadan. Sedangkan jumlah sampah ketika libur Hari Raya Idulfitri 212 ton per hari.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) DLH Kota Solo, Henoch Sadono, menjelaskan sejumlah faktor pendorong lonjakan sampah yang masuk ke TPA Putri Cempo.
Yaitu, lanjut dia, konsumsi warga meningkat, daun pohon di sepanjang Jl. Slamet Riyadi banyak yang gugur, dan aktivitas kerja bakti warga.
“Banyak orang yang memilih beli makanan daripada memasak sendiri selama puasa. PKL [pedagang kaki lima] banyak di sepanjang jalan menjelang buka puasa sehingga [volume sampah] berpengaruh,” kata dia, Rabu (19/5/2021).
Daun Pohon Berguguran
Menurut dia, banyak sampah pembungkus makanan yang dibuang sembarangan di sejumlah taman di Kota Solo. Kondisi daun pohon yang mulai berguguran di sepanjang Jl Slamet Riyadi Solo juga membuat kewalahan petugas kebersihan DLH.Henoch menjelaskan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 3/2010 tentang pengelolaan sampah, DLH Solo bertanggung jawab melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan sampah di daerah.
Baca juga: Jalan 6 Bulan, Pembangunan Pasar Legi Solo Hampir Separuh Jadi
Sedangkan wilayah kecamatan dan kelurahan juga bertanggung jawab atas pembinaan masyarakat di bidang pengelolaan sampah di wilayah kerjanya.
Dia mengatakan kondisi TPA Putri Cempo Solo sudah melebihi kapasitas. Ada antrean panjang kendaraan pengangkut sampah setiap Senin karena petugas sampah wilayah kelurahan libur hari Minggu, adanya kegiatan pemilahan sampah oleh pemulung, dan aktivitas 1.300 ekor sapi yang kadang menutup jalan kendaraan maupun alat berat.
Baca juga: Sejarah Kupatan Ternyata Berkaitan dengan Keguguran, Ini Penjelasannya