Lembar pertama merupakan sampul berisi lambang PDIP dan di bawahnya terdapat tulisan Mewujudkan Surakarta Sebagai Kota Budaya yang Modern, Tangguh, Gesit, Kreatif dan Sejahtera. Tak ketinggalan ada juga gambar atau foto pasangan Gibran-Teguh.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Di bawah gambar mereka terdapat lambang delapan partai politik (parpol) pendukung. Delapan parpol tersebut yaitu Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PSI, PPP, PKB, Partai Nasdem dan Partai Perindo.
Catat! Sanksi Bersihkan Sungai Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan di Solo Berlaku Mulai Pekan Depan
Solo Kota Budaya
Mengawali paparan visi dan misi, pasangan Gibran-Teguh memberikan narasi pembuka tentang karakteristik Solo sebagai kota budaya. Solo dinilai kaya warisan budaya yang kental dan tumbuh pesat bergeliat sebagai kota kecil tapi modern.Selanjutnya Gibran-Teguh memaparkan tantangan utama Kota Solo saat ini yakni bangkit dari pandemi Covid-19. Mereka juga berencana melakukan penataan berbagai hal seperti kepadatan penduduk, permukiman, kemacetan, sampah, tata ruang, lingkungan dan sumber daya air.
Masalah tata ruang dan transportasi juga tidak lepas dari sorotan pasangan Gibran-Teguh dalam visi misi mereka. Skema Rencana Tata Ruang dan Wilayah Daerah (RTRW) tahun 2011-2031 belum mempertimbangkan perkembangan baru seperti Tol Trans Jawa.
Gibran-Teguh menilai hambatan terbesar aspek transportasi dan tata ruang adalah sulitnya menggeser pusat-pusat aktivitas warga dari tengah kota. Di RTRW Solo belum ada perencanaan persebaran aktvitas warga ke kawasan pinggiran.
Gibran Bersimpuh di Hadapan Habib Luthfi
Zona Perdagangan
Selain itu perlu adanya pengaturan zona perdagangan di jalan utama dengan memperhatikan aspek transportasi. Tidak kalah penting Gibran-Teguh memberikan perhatian besar terhadap ketergantungan Solo kepada daerah di sekitarnya.Ketergantungan itu diantaranya dalam hal sumber daya air dan ketahanan pangan. Derap laju pembangunan kabupaten-kabupaten di sekitar Solo dapat menggerus lahan pertanian produktif dan menggeser prioritas produksi pangan mereka.
Kondisi itu tentu juga akan berdampak kepada harga pangan di Solo. Poin lain Gibran-Teguh yaitu penyederhanaan birokrasi dalam pelayanan publik agar kebijakan dapat diputuskan dengan cepat, tepat, dan responsif. Birokrasi juga tidak boleh alergi kritik.
Ratusan Buruh Pabrik BH di Madiun Demo di Kantor BPJS Ketenagakerjaan
Solo Kota Budaya
Dengan latar belakang kondisi seperti itu, Gibran-Teguh mengusung visi Mewujudkan Surakarta sebagai Kota Budaya yang Modern, Tangguh, Gesit, Kreatif dan Sejahtera, untuk lima tahun ke depan, yaitu 2020 hingga 2025.“Visi ini merupakan gerak bersama antara pemerintah dengan segenap warganya untuk membangun karakter Kota Solo sampai tahun 2024 beralaskan semangat gotong royong sebagai modal sosial budaya,” terang Gibran di dokumen visi misi nya.
Sedangkan misi Gibran-Teguh terdiri tujuh poin penting. Pertama memastikan tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 dan memberi rasa aman kepada seluruh masyarakat. Kedua, masyarakat harus bisa melangsungkan kehidupan ekoniminya.
1 Bakal Calon Kepala Daerah di Jateng Positif Covid-19, Siapa Dia?
Kelangsungan ekonomi masyarakat yang dimaksud tentu saja menyesuaikan dengan tatanan baru kehidupan. Misi ketiga pasangan Gibran-Teguh akan memajukan tata ruang, pariwisata, dan pelestarian budaya untuk kemajuan kota.
Keempat, meningkatkan kepemimpinan pemuda di bidang ekonomi, seni budaya dan olah raga. Kelima, mengembangkan semangat gotong royong dan kebhinekaan. Keenam, mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan warga kota. Terakhir, mewujudkan pola kerukunan antar umat beragama yang saling menghormati.