Esposin, BOYOLALI -- Rekaman video aksi penganiayaan dan pengeroyokan dengan narasi dari salah satu perguruan silat rayon Banyudono, Boyolali, beredar viral di media sosial pada Senin (5/8/2024) malam. Polres Boyolali saat ini masih mendalami kasus tersebut.
Video berdurasi 2 menit 14 detik itu salah satunya beredar di grup Facebook Boykot pada Senin malam. Hingga Selasa (6/8/2024) siang pukul 15.30 WIB, video tersebut sudah direspons 829 akun, mendapat 1.400-an komentar, dan dibagikan 374 kali.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Dalam video tersebut terlihat seorang pemuda berkaus putih membacakan surat permohonan maaf karena mengaku sebagai anggota perguruan silat PSHT. Saat membacakan surat permohonan maaf tersebut, ia diapit dua orang pemuda memakai baju hitam dan berpenutup wajah (masker).
Setelah pemuda berbaju putih itu selesai membacakan surat permohonan maaf itu, dua orang berbaju hitam yang mengapitkan tanpa basa-basi langsung memukuli dan mengeroyoknya. Dua orang lain yang tadinya tidak tampak di layar video juga ikut menghajar korban hingga korban tersungkur sambil mengerang kesakitan.
Terpantau video penganiayaan terhadap pemuda berbaju putih tersebut telah tersebar di beberapa grup WhatsApp dan Facebook. Belum jelas kapan dan di mana video tersebut diambil, akan tetapi dalam surat pernyataan, korban sempat menyebut ranting Sawit dan Banyudono, Boyolali.
Menanggapi beredarnya video tersebut, Ketua Dewan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Boyolali Pusat Madiun, Taryono, menyampaikan masih memburu oknum pesilat yang terlihat dalam video viral.
Taryono mengatakan dewan cabang dan pengurus PSHT Cabang Boyolali Pusat Madiun bakal terus mencari orang yang menganiaya dan memukul pemuda dalam video itu.
Ia menjelaskan PSHT telah memerintahkan ranting Banyudono dan Sawit untuk mencari tahu siapa saja pelaku dalam video viral yang melakukan pengeroyokan tersebut.
“Apakah orang-orang itu dari cabang kami atau yang lain, akan kami kaji lebih dalam. Apabila pelakunya dari organisasi kami, pasti akan kami berikan tindakan, baik sanksi atau apa pun akan kami rumuskan bersama,” kata dia.
Pembenahan Internal
Ia mengaku prihatin dengan apa yang terjadi dalam video viral, termasuk kejadian sebelumnya yakni meninggalnya remaja asal Ngemplak, Aan Henky Damai Setianto, 16, karena penganiayaan yang juga dilakukan oknum pesilat.Akan tetapi, ia menyampaikan untuk pesilat dalam kasus remaja di Ngemplak bukan berasal dari perguruan silatnya. Sehingga, ia tidak memiliki wewenang untuk memberikan sanksi kepada para pelaku. Walaupun begitu, Taryono mengatakan hal tersebut adalah pekerjaan rumah bagi setiap pengurus perguruan silat.
“Ini adalah PR kami bagaimana untuk melaksanakan sarasehan dan pendidikan moral kembali. Sehingga, teman-teman tidak mudah terprovokasi, terbawa situasi, sehingga menjadikan orang-orang PSHT menerapkan memayu hayuning bawana,” kata dia.
Taryono menyampaikan PSHT Cabang Boyolali Pusat Madiun bakal mengumpulkan ketua ranting untuk melakukan pembenahan internal. PSHT juga bakal melaksanakan sarasehan rutin tiap bulan untuk mengupas ajaran PSHT yang sebenarnya.
Tak hanya PSHT Cabang Boyolali Pusat Madiun, Polres Boyolali juga sedang memburu aktor dalam video viral pengeroyokan pemuda oleh oknum pesilat itu.
“Menyikapi postingan Facebook yang beredar [soal pengeroyokan pemuda oleh beberapa pesilat], Polri sudah melakukan langkah-langkah kerja keras untuk mengumpulkan informasi dalam rangka menemukan identitas yang dibutuhkan untuk membantu pengungkapan kasus yang viral tersebut,” ujar Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto.
Ia meminta masyarakat untuk percaya kepada aparat kepolisian. Polres Boyolali terus bekerja keras untuk menggali informasi dari berbagai sumber. Soal kapan dan di mana lokasi video viral itu terjadi, kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pendalaman. Arif juga berharap masyarakat turut membantu kepolisian untuk memberikan informasi.
“Kami, Polri tidak tinggal diam. Setiap informasi yang masuk, didukung dengan adanya nanti laporan, segala sumber informasi dari masyarakat sangat diperlukan,” kata dia.