Esposin, WONOGIRI -- Video penjaga toko kena hipnotis viral via media sosial, Senin (21/9/2020). Usut punya usut, peristiwa itu terjadi di Manyaran, Wonogiri.
Penipuan dengan modus hipnotis itu terjadi pada penjaga toko fotokopi Barokah, Lingkungan Jenggotan RT 003/RW 003, Kelurahan Pugutan, Kecamatan Manyaran, Wonogiri, Jumat (18/9/2020).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Aksi kriminalitas di toko sebelah timur SMP Negeri 1 Manyaran tersebut terjadi sekitar pukul 15.47 WIB. Camat Manyaran, Purwadi Hardosaputro, mengatakan kejadian bermula saat dua orang laki-laki mendatangi Toko Barokah untuk membeli es krim.
Hanya Sekali, 32.725 Keluarga Sukoharjo Terima BST Tambahan Rp500.000 Dari Kemensos
Tampak pada video viral penjaga toko kena hipnotis itu, salah satu pelaku memakai kemeja lengan panjang putih, topi hitam, dan masker. Sedangkan pelaku lainnya memakai baju biru, masker, dengan rambut warna oranye.
"Perawakan kedua pelaku seperti orang Arab. Begitu juga logat bahasanya," katanya kepada Esposin, Senin (21/9/2020).
Saat proses transaksi antara pelaku dan penjaga toko, menurutnya, tiba-tiba salah satu pelaku dengan modus hipnotis menepuk tangan korban sambil mengatakan, "Saya bukan orang jahat".
Target Raih 85% Suara, Gibran-Teguh Andalkan Jurkam Nasional hingga Influencer
Kabur Pakai Mobil
Pelaku satunya pada video viral penjaga toko kena hipnotis itu kemudian meminta uang kepada korban. Akhirnya korban menyerahkan uang dari dalam tas kecil. Uang yang korban serahkan senilai Rp6,5 juta.Setelah memperoleh uang, lanjutnya, kedua pelaku pergi dari toko. Belum jelas pelaku kabur dengan mobil jenis apa. Dugaan sementara mobil Honda Jazz atau Daihatsu Ayla.
Sempat Kabur, Tersangka Ke-9 dan 10 Kasus Mertodranan Tertangkap Saat Pulang Ke Solo
"Yang jelas warna mobilnya hitam. Nomor kendaraannya juga tidak ada yang tahu secara detail. Yang jelas hanya haruf depan pelat, yakni B. Pelaku meninggalkan TKP menuju arah Kelir atau Weru, Sukoharjo," ungkapnya.
Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp6,5 juta. "Kami imbau untuk warga selalu waspada dan lebih hati-hati lagi saat beraktivitas di mana pun dan kapan pun," kata Purwadi.