Esposin, BOYOLALI -- Rekaman video empat orang perempuan diduga mencuri empat kalung emas dengan berat total 40 gram di Toko Mas Srikandi Pasar Ampel Boyolali, Sabtu (25/5/2024), beredar viral di media sosial.
Kejadian itu sudah dilaporkan ke Polsek Ampel, Senin (27/5/2024). Keempat perempuan tersebut terbilang nekat karena melancarkan aksi mereka saat toko sedang ramai-ramainya.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Salah satu karyawan Toko Mas Srikandi, Indah Aprilia, menjelaskan pencurian itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB. Toko dalam keadaan ramai sehingga semua petugas sibuk melayani pembeli.
Empat terduga pelaku datang dalam waktu yang berbeda. Rombongan pertama, dua orang, datang terlebih dahulu disusul rombongan kedua yang juga dua orang. Mereka semua mengenakan masker.
Satu rombongan berada di depan atau selatan etalase toko sedangkan yang lain di sisi timur etalase. "Mereka per orang ambilnya satu kalung, total empat kalung," ujar dia saat ditemui wartawan di toko tersebut, Selasa (28/5/2024).
Ia menyebut satu kalung yang dicuri itu beratnya sekitar 10 gram, sehingga total perhiasan yang diambil 40 gram. Kerugian ditaksir sekitar Rp20 juta.
Indah menjelaskan saat kejadian itu ia antara menyadari dan tidak menyadari. Indah sebenarnya tahu peraturan di toko emas tersebut hanya boleh mengeluarkan barang maksimal hanya dua. Namun, saat kejadian ia mengeluarkan lebih dari dua perhiasan.
"Mereka ambil barangnya seperti mengecoh saya, misalnya bilang pengin lihat ini, terus saya menunduk dan diambil lah barangnya [yang sudah dikeluarkan]," kata dia.
Saat ini, foto-foto terduga pelaku pencurian itu sudah dipasang di sekitar toko emas. Ada juga larangan memakai masker saat membeli di toko tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Ampel, AKP Sunarto, membenarkan ada laporan kejadian pencurian di Toko Mas Srikandi. Kejadian tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Ampel dengan mengumpulkan barang bukti.
"Sementara untuk terduga pelaku kami identifikasi ada empat dengan modus pura-pura membeli. Mereka mengalihkan konsentrasi penjual, ada yang memilih-milih," jelas dia.
Akhirnya karena konsentrasi penjual terpecah, perhiasan emas yang ada di atas etalase diambil. Seharusnya, prosedurnya ketika pembeli tidak suka atau tidak jadi membeli, emas di atas etalasi langsung dimasukkan kembali ke dalam etalase sebelum mengeluarkan perhiasan lainnya.
"Akan tetapi itu enggak, sudah naik [mengeluarkan] satu, ini belum dimasukkan, pelaku memilih lagi. Petugas menaikkan lagi [emas], terus naikkan lagi, sampai empat. [Tidak jadi membeli] Tapi yang dikembalikan [ke etalase] hanya tiga," kata dia.