Esposin, KARANGANYAR--Video wisata jalan rusak di jalur menuju kawasan wisata Candi Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, viral di media sosial (medsos).
Bahkan sebagai bentuk protes jalan rusak, warga menanam pohon pisang di beberapa jalan berlubang di area menuju kawasan wisata Candi Cetho. Video berdurasi 2 menit dua detik ini membubuhkan narasi satu-satunya akses jalan menuju kawasan Candi Cetho yang rusak parah.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Dalam video itu juga terlihat sekelompok pemuda dan dibantu sukarelawan setempat menambal jalan berlubang dengan menggunakan tanah ladu dan bebatuan. Ada pula yang menanam pohon pisang sebagai tanda adanya jalan berlubang tersebut.
Tokoh masyarakat Dusun Cetho, Desa Gumeng, Heri Suwardi membenarkan terkait video tersebut. Dia mengatakan kondisi jalan rusak parah. Selain berlubang banyak aspal jalan yang mengelupas.
Padahal jalan tersebut menjadi satu-satunya akses menuju kawasan wisata Candi Cetho dan tidak ada jalan alternatif lain. "Kita viralkan agar pemerintah melihat kondisi jalan ke Candi Cetho yang rusak parah," kata dia ketika berbincang dengan Esposin, Kamis (7/12/2023).
Dia mengatakan jalan berlubang dan aspal mengelupas kerap menimbulkan korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di sana. Bukan hanya warga lokal yang mengalami lakalantas, namun pengunjung ke kawasan Candi Cetho. Kerusakan jalan semakin parah saat musim penghujan ini.
Jalan-jalan berlubang tertutup genangan sehingga banyak pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor yang kejeglong. Dia berharap pemerintah segera bertindak untuk mengatasi kerusakan jalan ke kawasan wisata Candi Cetho ini.
Jalan tersebut merupakan akses vital menuju wisata Candi Cetho sekaligus bagi warga Dusun Cetho untuk beraktivitas. Dengan jalan rusak, aktivitas warga untuk pertanian, ke pasar dan lainnya juga terganggu.
"Wong itu jalan satu-satunya yang kami lalui. Kecuali ada helikopter," katanya. Kerusakan jalan, lanjut dia, akan berdampak pada sepinya pengunjung ke kawasan Candi Cetho. Akibatnya juga berdampak pada lesunya perekonomian warga di kawasan Candi Cetho tersebut.
Mestinya akses jalan menuju kawasan wisata Candi Cetho menjadi perhatian pemerintah. Hal ini mengingat jalan menuju Candi Cetho ekstrem karena berada di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1.496 meter di atas permukaan laut. "Jalan harusnya kondisi baik. Ini malah rusak parah dan sempit," katanya.
Kades Gumeng, Suryanto, mengaku sudah tak bisa lagi membendung warga yang memviralkan jalan rusak menuju kawasan wisata Candi Cetho. Aksi itu sebagai bentuk kekesalan warga karena jalan dibiarkan rusak tahun-tahunan.
Selama ini warga menggunakan ongkos sendiri untuk menambal sulam jalan yang rusak agar layak dilalui. Namun pemerintah masih terdiam dan makin membiarkan jalan rusak parah. "Jalan itu statusnya milik Pemprov Jateng. Belum tersentuh perbaikan bertahun-tahun," kata dia.
Kondisi jalan rusak, menurut dia, sangat mencoreng bagi kepariwisataan di Jawa Tengah. Apalagi pengunjung Candi Cetho bukan hanya wisatawan dalam negeri, namun turis asing dari berbagai negara di dunia. Karena itu, dia berharap Pemprov tergerak untuk memperbaiki jalan rusak menuju kawasan Candi Cetho tersebut.