Pengumuman kelulusan SMA dirayakan di Alun-Alun Sragen dibubarkan oleh ormas.
Esposin, SRAGEN – Video ormas Front Pembela Islam (FPI) membubarkan acara kelulusan siswa jenjang SMA di Sragen, Minggu (8/5/2015) beredar di jejaring sosial Youtube.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Baca: Ormas Datang, Perayaan Kelulusan Bubar Siswi SMA Ini Laporkan FPI ke Polisi
Perayaan kelulusan siswa SMA Sragen dipusatkan di Alun-Alun Sragen, Minggu. Dalam perayaan itu ratusan siswa mencorat-coret seragam OSIS yang dikenakan menggunakan cat semprot serta akan membuat formasi huruf SRAGEN yang nantinya akan direkam dari udara menggunakan drone. Acara belum selesai, namun FPI datang membubarkan kegiatan tersebut.
Dalam pernyataannya, FPI mempertanyakan fungsi acara perayaan kelulusan siswa SMA itu. "Yang jelas mereka menyelenggarakan kegiatan itu fungsinya itu apa?" ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI Soloraya Choirul ketiak dihubungi Esposin, Senin (9/5/2016).
Dalam video yang diunggah oleh akun Popnews TV, Minggu (8/5/2016), memperlihatkan ratusan siswa siswi yang merayakan pengumuman kelulusan SMA di Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen, langsung kocar-kacir saat ormas membubarkan mereka.
Dalam video rekaman Sragen Walker itu, tampak ketika para remaja itu tengah melangsungkan aksi corat-coret baju OSIS dengan cat semprot, segerombolan orang berbaju gamis putih lengkap dengan peci, sajadah dan pentungan, naik ke panggung dan meminta kegiatan itu dibubarkan.
“Kamu dirusak oleh pemerintah. Pulang!” seru seorang anggota ormas sambil menghampiri para siswa di hadapannya.
Sebagian besar siswa tampak langsung menjauh dari lokasi sambil berlari. Tetapi ada satu remaja perempuan yang tidak terima kegiatan itu dibubarkan. Meski sudah ditarik temannya, gadis berkaca mata itu gigih meminta alasan terkait pembubaran tersebut.
“Anda siapa pak? Anda bukan presiden, hello!” teriak gadis tersebut.
Meski begitu tidak semuanya langsung meninggalkan lokasi. Pada bagian akhir video terlihat masih banyak siswa yang meneriaki ormas tersebut dari seberang jalan raya.