SRAGEN--Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen mulai mengadakan program deteksi dini kondisi kesehatan warga miskin di Sragen.
Tujuannya, untuk meningkatkan derajat kesehatan warga miskin.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Kepala UPTPK Sragen, Suyadi, menerangkan program tersebut dilaksanakan dengan menggandeng lembaga pendidikan bidang kesehatan di Sragen.
Bulan ini, UPTPK bekerja sama dengan Akademi Keperawatan Yayasan Pondok Pendidikan Islam (YAPPI) Sragen, menerjunkan mahasiswa ke Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Sragen. Para mahasiswa tersebut diberi tugas untuk melakukan deteksi dini kondisi warga miskin di daerah tersebut. Program ini lebih ditekankan untuk warga miskin yang memiliki kartu Sarase Warga Sukowati (Saraswati) Melati dan Menur.
“Harapannya diperoleh data tentang bagaimana kondisi kesehatan warga miskin,” jelasnya saat ditemui Esposin di Setda Sragen, akhir pekan kemarin.
Setelah diperoleh data, terangnya, rencananya ditindaklanjuti dengan program selanjutnya, sesuai data yang diperoleh di lapangan. Ia mencontohkan, jika diperoleh data masyarakat belum memahami bagaimana pola hidup bersih, akan diadakan penyuluhan pola hidup bersih. Jika diketahui seorang warga menderita penyakit tertentu, akan diadakan penyuluhan tentang bagaimana menghadapi penyakit tersebut.
Dengan cara itu, diharapkan kondisi kesehatan warga miskin, berangsur naik. Jika program percontohan di Desa Poleng berhasil, kata Suyadi, program serupa akan diterapkan di desa lainnya.
“Karena tidak punya uang, banyak warga miskin yang pergi berobat setelah kondisi kesehatannya sangat buruk. Hal ini yang ingin kita ubah. Saat ini juga banyak warga miskin yang tidak menerapkan pola hidup sehat. Mereka tidur satu ruangan dengan hewan peliharaannya,” jelasnya.