Esposin, SRAGEN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen mencatat ada 188 keluarga yang terdampak akibat luapan Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Masaran, Plupuh, dan Sidoharjo. Air masuk ke dalam rumah milik 65 keluarga di tiga desa di wilayah Kecamatan Plupuh, Sragen, sedangkan dua rumah milik warga di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, ambrol tergerus arus air Bengawan Solo.
Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Agus Cahyono, kepada Esposin, Sabtu (18/2/2023), mengungkapkan puluhan rumah warga yang terendam air itu berada di wilayah Desa Gedongan, Plupuh, sebanyak 29 rumah, Desa Plupuh Kecamatan Plupuh ada tujuh rumah, dan Desa Gentanbanaran Kecamatan Plupuh ada 25 rumah.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Agus menjelaskan BPBD bersama Dinas Sosial (Dinsos), Kodim, dan Polres, sudah memberikan bantuan kepada warga di Gedongan, Plupuh, pada Jumat (17/2/2023) sore. Dia menyebut luapan Bengawan Solo di Gedongan menggenangi delapan rumah di Dukuh Pengkol RT 004 dan RT 005. Selain itu, Agus menerangkan air juga masuk di rumah warga sebanyak 21 rumah di Dukuh Butuh RT 006, RT 007, dan RT 008.
“Di Desa Plupuh ada 11 rumah yang terendam air, yakni di RT 011, RT 015, dan RT 016, yakni rumah hunian, dapur, dan rumah produksi. Kemudian di Desa Gentanbanaran ada 25 rumah yang terendam air yakni di Dukuh Krapyak RT 009 ada tujuh rumah, Dukuh Gedangan RT 008 ada 11 rumah, Dukuh Karangasem RT 007 ada empat rumah, Dukuh Janggranan RT 003 ada dua rumah, dan Dukuh Gentan RT 011 ada 1 rumah,” jelasnya.
Dia melanjutkan ada dua rumah yang ambrol karena tergerus arus air Bengawan Solo ada di Dukuh Nglombo RT 005 dan Dukuh Metep RT 011, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Warga terdampak lainnya berupa genangan di jalanan dan permukiman. Dia menyebut total yang terdampak ada 188 keluarga yang terdiri atas Kecamatan Masaran 34 keluarga, Plupuh ada 62 keluarga, dan Sidoharjo ada 92 keluarga.
“Kami meminta semua warga waspada dalam kesiapsiagaan terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang. Upaya lanjutan dengan memberi bantuan dan memantau perkembangan di wilayah terdampak. Mulai Jumat pukul 17.00 WIB, debit air mulai surut berangsur-angsur,” ujarnya.
Agus menyampaikan luapan Bengawan Solo itu disebabkan adanya guyuran hujan di Soloraya dengan intensitas hujan yang tinggi. Air luapan sungai menggenangi jalan, permukiman, rumah, hingga persawahan.
Berikut daftar rumah terendam banjir luapan Bengawan Solo
No Kecamatan Desa Jumlah Rumah
1 Plupuh Gedongan 29 rumah
2 Plupuh Plupuh 11 rumah
3 Plupuh Gentanbanaran 25 rumah
Total 65 rumah
Dampak Rumah Ambrol akibat Gerusan Arus Bengawan Solo
- Rumah Budi Wiyono di Dukuh Nglombo RT 005, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.
- Rumah Sumiyati di Dukuh Metep RT 011, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.
Dampak genangan air di permukiman warga akiat luapan Bengawan Solo
No Kecamatan Desa Terdampak
1 Masaran Pringanom 7 RT ketinggian 20-50 cm, 30 keluarga
2 Masaran Pilang 5 RT ketinggian 20 cm
3 Masaran Sidodadi 1 RT ketinggian 20 cm
4 Masaran Kliwonan 2 RT ketinggian 10-30 cm, 4 keluarga
5 Plupuh Karanganyar 5 RT ketinggian 10-40 cm
6 Plupuh Gedongan 5 RT ketinggian 60 cm
7 Plupuh Plupuh 3 RT
8 Plupuh Gentanbanaran 5 RT
9 Sidoharjo Tenggak 2 RT ketinggian 30-50 cm
10 Sidoharjo Patihan 3 RT
11 Sidoharjo Sribit 1 RT ketinggian 10 cm
12 Sidoharjo Bentak 9 RT ketinggian 30-100 cm
Sumber: BPBD Sragen (trh)