Esposin, KLATEN -- Upacara peringatan Hari Jadi ke-220 Kabupaten Klaten digelar di Alun-alun Klaten, Minggu (28/7/2024) pagi. Upacara berlangsung khidmat dan kental dengan suasana adat Jawa.
Para tamu berdatangan mengenakan pakaian adat Jawa dibalut kain lurik yang menjadi produk kain tenun khas Kabupaten Klaten. Tak hanya pakaian, upacara digelar dengan tata cara adat Jawa.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Upacara dihadiri pejabat pemerintah pusat, Pemprov Jateng, Forkopimda Klaten, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Klaten, pejabat instansi, pimpinan kepala BUMD dan BUMN, dan tokoh masyarakat/agama.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, bersama Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, dan rombongan Forkopimda hadir ke lokasi menumpang kereta kencana. Rombongan berangkat dari rumah dinas Bupati Klaten menuju lokasi upacara di alun-alun.
Masing-masing pejabat Forkopimda didampingi suami/istri, termasuk Bupati Klaten didampingi suaminya yang juga anggota DPR RI, Sunarna. Sri Mulyani bertindak sebagai pembina upacara Hari Jadi ke-220 Kabupaten Klaten hari itu.
Menariknya, seluruh komandan upacara serta komandan barisan seluruhnya perempuan yang merupakan para ASN. Pada rangkaian upacara itu juga dibacakan sejarah singkat dan penetapan Hari Jadi Klaten oleh Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo.
Dalam sambutannya yang menggunakan bahasa Jawa, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kemajuan pembangunan di Kabupaten Klaten adalah tanggung jawab semua pihak dalam pemerintahan yang didukung oleh seluruh masyarakat Kabupaten Klaten.
Pesan untuk Abdi Negara
Lantaran hal itu, lanjut Mulyani, masyarakat Klaten diharapkan terus bersemangat dan bekerja keras. Terutama para abdi negara harus melayani masyarakat dengan hati yang tulus, sabar, dan penuh kasih.“Selain itu, para abdi negara juga harus menjaga kehormatan diri, berperilaku baik, dan menjauhi tindakan yang tidak pantas,” ungkap Mulyani.
Pada kesempatan itu Mulyani juga mengajak para pemuda dan pemudi Kabupaten Klaten agar tidak terpengaruh hal-hal negatif seperti minuman keras, narkoba, dan pergaulan bebas. Dia juga mengingatkan generasi muda harus mampu memilah informasi yang benar dan berita palsu saat menggunakan media sosial.
Pada kesempatan itu, Mulyani menyampaikan penghargaan kepada para sesepuh, tamu undangan, peserta upacara, dan seluruh masyarakat Kabupaten Klaten.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Allah Yang Maha Agung karena saya diberikan amanah sebagai Bupati Klaten, serta banyak menerima penghargaan dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mulai dari tahun 2017 hingga tahun 2024, yang terdiri dari 200 penghargaan,” jelas Mulyani.
Pada kesempatan itu, Mulyani hanya membeberkan 10 dari 200 penghargaan yang diraih Klaten. Penghargaan yang diterima di antaranya enam kali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dari 2018 hingga 2023.
Penghargaan Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman RI, penghargaan Penanggulangan Bencana dari BNPB, penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup, penghargaan program pengembangan pertanian padi Rojolele Srinuk dari Kementerian Pertanian.
Kemudian penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, penghargaan Top Pembina BUMD, Penghargaan Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Keberhasilan Pembangunan
Lalu ada juga penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta penghargaan akreditasi paripurna untuk 34 puskesmas dan 13 rumah sakit di Klaten dari Kementerian Kesehatan.Selain penghargaan, Mulyani juga menyampaikan selama dua periode masa kepemimpinannya berhasil mewujudkan pembangunan sesuai harapan warga Klaten. Pembangunan itu di antaranya Grha Bung Karno, Alun-Alun Klaten.
Kemudian Pasar Gedhe Klaten, Matahari Plaza Klaten, Mal Pelayanan Publik, pembangunan kantor kecamatan, pembangunan Jembatan Girpasang, pembangunan jalan di seluruh wilayah Klaten, perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) sebanyak 1.000 unit setiap tahunnya.
Selanjutnya pembangunan Taman Nyi Ageng Rakit dan pembangunan puskesmas. Selain itu, pembangunan destinasi wisata di antaranya wisata Deles Indah, Objek Mata Air Cokro (OMAC), Umbul Jalatunda, dan Bukit Sidoguro.
“Masih banyak lagi pembangunan lainnya yang bermanfaat bagi warga Klaten yang saya cintai. Ini sejalan dengan tema Peringatan Hari Jadi Klaten yang ke-220, yaitu Sembada Nata Praja. Artinya, Pemerintah Kabupaten Klaten bersama seluruh warga berkomitmen mewujudkan pemerintahan dan pembangunan yang baik demi kemuliaan seluruh masyarakat menuju Kabupaten Klaten yang lebih mulia dan sejahtera,” ungkap Mulyani.
Mulyani meyakini pembangunan yang direncanakan pemerintah tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan seluruh warga Klaten. Oleh karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Klaten, Forkopimda, DPRD, Sekda, pimpinan OPD, BUMD, BUMN, para camat dan kepala desa/lurah hingga RT-RW.
"Terima kasih kepada masyarakat Klaten yang telah bersatu, rukun, dan saling mendukung pembangunan di Kabupaten Klaten sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan,” jelas dia.