Esposin,SOLO — Seorang perempuan mandiri, berkarakter kuat, menjunjung tinggi komitmen, serta berwawasan luas tergambar dalam sosok Untung Wina Sukowati.
Wanita kelahiran Jakarta 40 tahun lalu itu juga dianugerahi kemauan keras untuk mewujudkan mimpinya. Tak heran, semangatnya selalu berapi-api dan kata-kata yang digunakannya tidak berbelit-belit, sedikit cepat, dengan bahasa tubuh yang juga ikut gegap gempita.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Rasanya sangat seru kalau sudah terlibat obrolan dengannya. Menyimak pengalaman hidupnya, jalan pikirannya, mimpi-mimpinya, maupun visinya untuk membangun Sragen di masa depan.
Ya. Anak ke-4 dari tokoh politik senior dan mantan Bupati Sragen Untung Wiyono itu memang memiliki cita-cita besar untuk membangun Kabupaten Sragen. Walau tidak lahir dan tinggal di Sragen, Wina sangat mencintai tanah leluhurnya itu dan selalu rutin mengunjunginya.
Pada 2002-2007, Wina bahkan turut berkontribusi besar untuk Kabupaten Sragen. Membantu pendirian sekolah di Kabupaten Sragen seperti sekolah berstandar internasional SDN SBI Kroyo Karangmalang, Sragen Bilingual Boarding School (SBBS) Gemolong, perpustakaan daerah Sragen, dan Batik Sukowati.
“Saya juga pernah diminta mewakili Bupati Sragen menghadiri acara dengan Presiden SBY pada tanggal 27 Agustus 2005 di Cirebon dan Kuningan,” kenang Wina, belum lama ini.
Saat ini, Wina ingin lebih berkontribusi lagi untuk membangun Sragen agar lebih maju, lebih berkembang, dan lebih baik.
“Dan saya ingin agar semuanya itu dapat dirasakan oleh masyarakat Sragen. Saya ingin masyarakat Sragen sejahtera dan merdeka untuk menentukan pemimpin pilihannya,” ujar dia.
Sebagai pendengar yang baik, Wina terus terjun ke berbagai lapisan masyarakat Sragen untuk mendengar secara langsung segala problematika mereka. Wina juga motivator yang baik. Ia selalu menebar optimisme kepada orang lain dengan menggunakan dirinya sebagai contoh sosok perempuan tangguh dan ulet.
“Saya ke pasar ketemu dengan pedagang, ketemu dengan buruh, dengan pelaku UMKM, ketemu berbagai lapisan masyarakat. Saya menyerap aspirasi mereka, mendengar keluh kesah mereka. Dan mereka juga antusias dengan saya. Antusias dengan perjuangan hidup saya hingga saya sampai pada level sekarang ini. Mereka menaruh harapan besar kepada saya untuk menjadi pemimpin Sragen berikutnya. Sehingga, harapannya saya dapat membantu menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat Sragen melalui kebijakan yang tepat,” kata ibu tiga anak ini.
Menariknya, Wina terhitung baru sebulan dua bulan terjun langsung ke tengah masyarakat. Ternyata respons masyarakat sangat positif dan banyak yang menyematkan doa maupun dukungan untuknya.
“Ini surprise banget buat saya. Ternyata mereka jatuh cinta kepada saya. Banyak orang tidak mengenal saya sebagai anak Untung Wiyono tetapi sebagai Wina, putri daerah yang bisa dibanggakan di Kabupaten Sragen,” kata dia.
Berbekal kesempatan belajar di luar negeri sekian lama, Wina yakin semua pengalaman dan wawasan globalnya berguna untuk membangun masa depan Sragen.
Wina merupakan lulusan Bachelor of Psychology Management/Marketing dari Monash University di Melbourne, Australia dan Master of Arts dengan predikat istimewa (Distinction) di University of the Arts London di London, Inggris.
Dengan latar belakang pendidikannya itu, Wina tak lantas meninggalkan kecintaannya pada hal-hal yang berbau lokal dan tradisional, kuliner kampung,fesyen, serta kecintaannya pada batik.
“Dan di Sragen, semua itu ada. Itu yang bikin saya tambah semangat,” ujar Wina yang pernah menjadi Celebrity Chef dan TV Host program masak di sejumlah stasiun TV itu.
Selama ini, Wina bahagia menjalani kesehariannya baik sebagai seorang pengusaha maupun sebagai ibu rumah tangga serta istri. Pengalamannya dalam menekuni dunia kuliner juga ia tuangkan dalam buku-bukunya yang diterbitkan penerbit mayor.
Namun sesibuk apapun, Wina tak pernah kehilangan momen untuk beraktivitas bersama keluarga. Kegiatan lain untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tetap dapat dilakukan dan tidak pernah ditinggalkan.
Hal yang paling digemarinya adalah memasak dan menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya, juga membacakan buku untuk anak.
Meski sudah sangat sibuk, kini ia siap untuk menambah lagi kesibukannya dengan turut berkontestasi di Pilkada Sragen 2024. Wina menegaskan inginmemperjuangkan politik yang sehat dan penuh integritas, tanpa money politics.
Menurutnya, politik uang harus menjadi musuh bersama agar fokus utama lebih diberikan pada kerja-kerja keras untuk membangun sentra-sentra pertumbuhan ekonomi serta memberdayakan masyarakat.
“Saya itu sangat cinta Sragen dan saya ingin membangun Sragen. Saya percaya masyarakat bisa melihat ketulusan cinta saya. Tidak ada serangan fajar. Biaya politik yang mahal harus dipupus. Biarkan masyarakat Sragen merdeka dengan memilih calon pemimpinnya sesuai nurani mereka. Buat apa bisa makan satu hari dari hasil politik uang tapi lima tahun menderita. Ayo kita sama-sama mengubah mindset soal politik uang itu. Baik rakyat maupun partai politik. No serangan fajar! No mahar partai!” tegas Wina.
Dengan tekad itu, Wina memohon dukungan dari semua elemen masyarakat Sragen agar bersama-sama bergotong royong, bahu membahu dan satukan visi untuk Sragen menjadi kabupaten yang maju dan mandiri secara ekonomi, inklusif dan pluralis secara politik, serta sejahtera dan berakhlak secara sosial.