Esposin, SOLO--Sekretaris Forum Komunikasi Keluarga Becak Kota Solo, Heri Tato, menjelaskan pendapatan para sopir becak di Kota Solo turun hingga 50 persen sejak adanya ojek daring dan pembangunan jalan layang atau flyover serta underpass. Menurut dia, penumpang becak menyisakan pelanggan sekitar pasar dan terminal. Para pelanggan merupakan kalangan bukan orang muda yang percaya dengan transportasi becak. “Orang sekitar pasar masih menggunakan jasa becak untuk mengangkat barang yang tidak bisa diangkut armada ojek daring. Becak laku karena memuat barang dagangan dengan jumlah becak penuh. Mobil kan ada batasan mengangkut barang penumpang,” papar dia kepada Esposin, Senin (12/4/2021).
Dapatkan akses tak terbatas
- Home
- Ekbis
- News
- Sport
- Solopos
- Regional
- Lifestyle
- Ekonomi
- Teknologi
- Dunia
- Otomotif
- Video
- Entertainment
- Foto
- Data
- Sekolah
- Kolom
- Koran Solopos
- Cek Fakta
- Index Berita
Part of Espos Indonesia
- Espos Plus
- Berita UNS
- Interaktif
- UKSW
- Kuis
- UIN Salatiga
- EMagz new
- Pilgub Jateng
- Contest
- Unwahas
- Radio
- UT Surakarta
- Corporate
- Pemkab Blora
- Pemkab Sukoharjo
ARTIKEL UNTUK PELANGGAN ESPOS PLUS
Berlangganan untuk mengakses konten ini.
Bentuk pemahaman yang lebih mendalam tentang permasalahan saat ini dengan akses tanpa gangguan sebesar Rp.9.999 per minggu. Berlangganan dan hemat lebih dari 50% selama 3 bulan untuk mendapatkan akses tak terbatas.
Daftar SekarangSudah berlangganan?
Underpass dan Flyover Bikin Sopir Becak Kota Solo Merana, Begini Alasannya
Wahyu Prakoso
- Espos.id
Rabu, 14 April 2021 - 15:07 WIB
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.